Lihat ke Halaman Asli

NURJANAH

Mahasiswa S2 UNJ

Tuntutan Kurikulum Geografi di Abad-21 Melalui Upaya Peningkatan Skill dan Kemampuan Teknik Pembelajaran Bauran

Diperbarui: 18 Juli 2021   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Arus globalisasi yang sudah melewati revolusi industry 4.0 berdampak pada peran pendidikan, Era Pendidikan kita saat ini merupakan era pendidikan 4.0 yang merupakan pendidikan dengan ciri pemanfaatan digital dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan system siber (cyber system).

Abad ke-21 ditandai dengan era revolusi industry 4.0 sebagai abad keterbukaan atau abad globalisasi, artinya kehidupan manusia pada abad ke-21 mengalami perubahan-perubahan yang fundamental yang berbeda dengan tata kehidupan dalam abad sebelumnya. Kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menyikapi era globalisasi harus dipersiapkan yaitu sumber daya manusia yang berkualitas. Perbaikan pembelajaran harus senantiasa dilakukan secara berkesinambungan, menyesuaikan perubahan-perubahan tersebut.

Sejalan dengan hal itu, Kemendikbud merumuskan bahwa paradigma pembelajaran abad 21 menekankan pada kemampuan peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber, merumuskan permasalahan, berpikir analitis dan kerjasama serta berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah (Litbang Kemdikbud, 2013). Adapun penjelasan mengenai pembelajaran abad ke-21 menurut (BSNP:2010) adalah sebagai berikut: (

a) Kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah (Critical-Thinking and Problem-Solving Skills), mampu berfikir secara kritis, lateral, dan sistemik, terutama dalam konteks pemecahan masalah; 

(b) Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama (Communication and Collaboration Skills); 

(c) Kemampuan mencipta dan membaharui (Creativity and Innovation Skills); 

(d) Literasi teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communications Technology Literacy), mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kinerja dan aktivitas sehari-hari; (

e) Kemampuan belajar kontekstual (Contextual Learning Skills) , mampu menjalani aktivitas pembelajaran mandiri yang kontekstual, dan 

(f) Kemampuan informasi dan literasi media, mampu memahami dan menggunakan berbagai media komunikasi untuk menyampaikan beragam gagasan dan melaksanakan aktivitas kolaborasi serta interaksi dengan beragam pihak.

Tantangan yang dihadapi sektor pendidikan Indonesia dalam pembelajaran abad 21 diantaranya konteks pembelajaran berubah sangat cepat, pembelajaran tidak lagi menggantungkan pada sekolah/kampus dalam arti fisik, sumber belajar maya dapat menjadi alternative, inovasi pembelajaran harus sering dilakukan, perubahan-perubahan dalam proses pembelajaran secara tersistem dan berkelanjutan.

Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Ackoff & Greenberg (2008): “Education does not depend on teaching, but rather on the self-motivated, curiosity and self-initiated actions of the learner.”  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline