Lihat ke Halaman Asli

Sosialisasi Anti Korupsi di Kalangan Siswa Sekolah Dasar SD Muhammadiyah Nagdiwinatan

Diperbarui: 27 September 2024   17:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan anti korupsi mulai diperkenalkan kepada siswa sekolah dasar di SD Muhammadiyah Ngadiwinatan. Program ini merupakan upaya untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran dan integritas sejak usia dini. Dalam sosialisasi yang dilakukan, para siswa diajak untuk memahami dampak buruk dari korupsi serta pentingnya berperilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari. 

Program sosialisasi anti korupsi ini digagas untuk memberikan pemahaman kepada siswa sekolah dasar tentang apa itu korupsi, bagaimana korupsi merusak bangsa, dan mengapa mereka harus menolak segala bentuk kecurangan. Melalui berbagai kegiatan interaktif seperti permainan edukatif, diskusi kelompok, dan simulasi, siswa diajak untuk mengenali tindakan korupsi dalam bentuk sederhana seperti berbohong atau menyontek, serta dampak negatif dari perilaku tersebut.

Menurut koordinator kegiatan, penting untuk menanamkan nilai-nilai ini sejak dini agar generasi muda tumbuh dengan kesadaran akan pentingnya integritas. Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh (Nur, S. M, 2021) pendidikan anti korupsi harus terus diterapkan di sekolah terutama pada siswa sekolah dasar, karena tingkat Pendidikan sekolah dasar adalah tingkatan dimana masa yang sangat penting untuk menanamkan sikap, moral dan kepribadian sikap antikorupsi yang dimulai sejak dini.

 "Kami ingin siswa memahami bahwa tindakan kecil seperti menyontek atau berbohong adalah bentuk awal dari perilaku korupsi. Jika mereka bisa menolak hal-hal kecil tersebut, maka mereka akan lebih kuat dalam menolak tindakan korupsi yang lebih besar di masa depan," ujar salah satu guru yang terlibat dalam kegiatan sosialisasi.

 Respon Positif dari Siswa

Selama kegiatan berlangsung, siswa SD Muhammadiyah Ngadiwinatan tampak antusias mengikuti berbagai aktivitas yang disediakan. Melalui kegiatan yang menyenangkan, mereka diajak untuk belajar bagaimana menjadi warga negara yang jujur dan berintegritas. Salah seorang siswa kelas V, Karin, mengatakan bahwa kegiatan ini membuatnya lebih paham tentang pentingnya kejujuran. "Saya jadi tahu bahwa kalau kita bohong atau menyontek, itu juga bisa dibilang korupsi. Saya ingin selalu jujur, baik di rumah maupun di sekolah," ujar Karin dengan semangat. Program ini juga mendapatkan dukungan penuh dari para guru dan orang tua. Mereka menilai bahwa pengenalan nilai anti korupsi di usia dini adalah langkah penting untuk membentuk karakter generasi yang lebih baik di masa depan.

Tantangan dan Strategi

Namun, sosialisasi ini tidak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah bagaimana membuat siswa memahami konsep korupsi yang cukup abstrak bagi anak-anak usia sekolah dasar. Untuk mengatasi hal ini, guru menggunakan pendekatan yang disesuaikan dengan dunia anak-anak, seperti cerita, ilustrasi, dan contoh kasus yang mereka alami sehari-hari, seperti tidak curang saat bermain atau berbagi dengan teman. Selain itu, keterbatasan waktu dalam mengintegrasikan program ini ke dalam kurikulum sekolah juga menjadi kendala. Namun, guru-guru di SD Muhammadiyah Ngadiwinatan berkomitmen untuk secara berkala menyisipkan nilai-nilai anti korupsi dalam pembelajaran sehari-hari.

Setelah suksesnya sosialisasi ini, SD Muhammadiyah Ngadiwinatan berencana untuk terus melanjutkan program pendidikan anti korupsi dengan lebih banyak kegiatan yang melibatkan siswa dan orang tua. Selain itu, mereka juga berharap dapat bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memperluas jangkauan program ini. “Kami berharap melalui kegiatan ini, siswa dapat menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai anti korupsi ke lingkungan sekitar mereka, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat,” ujar kepala sekolah SD Muhammadiyah Ngadiwinatan. Sosialisasi anti korupsi di SD Muhammadiyah Ngadiwinatan merupakan langkah positif dalam membangun generasi yang lebih jujur dan berintegritas. Dengan menanamkan nilai-nilai anti korupsi sejak dini, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi individu yang menolak segala bentuk kecurangan dan korupsi, serta mampu berkontribusi positif bagi bangsa di masa depan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline