Lihat ke Halaman Asli

Nuriya HD

Awardee Beasiswa Sarjana Muamalat

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Diperbarui: 4 Oktober 2020   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sering kita mendengar kata bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, ya benar adanya karena mereka rela mengajar sampai ke pedalaman tanpa mengutamakan uang, melainkan untuk memajukan pendidikan bangsa.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pendidikan yang dirasakan oleh setiap anak di negara ini masih sangat timpang dari tingkat kualitas yang mereka dapatkan, semua itu bergantung dengan akses daerah masing-masing untuk mendapatkan fasilitas pendidikan baik guru, buku, dan fasilitas lainnya serta latar belakang ekonomi keluarga.

Seringkali anak-anak pelosok negeri tidak bisa merasakan pendidikan yang layak karena faktor daerah mereka yang sulit dijangkau sehingga perlu melalui medan yang sulit untuk mencapainya.

"Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia" begitulah ucap Soekarno kala itu tentang pemuda. Semua itu sejalan dengan apa yang tengah terjadi saat ini, semua pemuda berlomba-lomba ingin turut andil memikirkan pendidikan Indonesia.

Pemuda rela turun ke jalan bahkan melakukan aksi nyatanya dengan turun ke desa untuk membuktikan kesungguhannya bahwa memang benar adanya pendidikan adalah hak setiap anak bangsa.

Dengan gelar sarjana nya terkadang mereka tak malu untuk mengajar di desa, meninggalkan kehidupan kota yang acapkali menjadi dambaan ego dari setiap jiwa pemuda.

Kesenangan yang ditawarkan oleh ibu kota terkadang membuat kita lupa untuk kembali ke desa, di titik awal yang sama dimana keadilan pendidikan itu tak dirasakan tetapi mengapa kehidupan kota selalu menjadi dambaan.

Berbanggalah kalian para sarjana ibu kota yang rela kembali ke desa untuk mengajarkan apa yang kalian dapatkan untuk mereka yang menunggu cahaya pendidikan. Begitulah kata pahlawan tanpa tanda jasa itu pantas disematkan kepada kalian.

Jika kamu membayangkan kehidupan yang mewah, uang yang berlipah, dan status sosial yang wah mungkin tidak akan kamu dapatkan jika mengajar di desa adalah pilihan mu. 

Tapi apa kamu pernah memperhatikan canda tawa kebahagiaan anak-anak yang kau ajar, harapan setiap orangtua mereka, dan keceriaan desa mu bisa menjadi ketenangan dalam diri yang merindukan keadilan. Bukan kah Rasulullah mengatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain ? lantas apa yang kamu ragukan. 

Terkadang ada orang yang berprinsip untuk tidak dibayar ketika mengajar, karena ilmu bagaikan harga diri bagi mereka. Namun, apa kamu pernah membayangkan betapa ikhlas nya mereka jika terus bertahan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline