Lihat ke Halaman Asli

Nurita Trisna

Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya

Optimalisasi Kebijakan Politik sebagai Senjata Melawan Covid-19

Diperbarui: 15 Mei 2020   16:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita semua tahu, Coronavirus atau Covid-19 telah menjangkit di hampir seluruh wilayah diberbagai Negara, dan menjadi ancaman berbahaya bagi keberlangsungan keberadaan umat manusia di dunia. Hal ini wajar, mengingat intensitas penyebaran Covid-19 yang sangat cepat, dipicu dengan mudahnya penularan virus ini, juga adanya pihak yang sengaja memanipulasi data yang sebenarnya.

Total sudah ada 2 juta orang yang terkena Covid-19, adalah Amerika dan Eropa yang mempunyai presentase kasus terbanyak, sementara China sendiri telah menekan laju perkembangan pandemi Corona, mencapai angka 82 ribu kasus. 

Orang yang meninggal akibat Covid-19, secara global, dalam kisaran 155 ribu orang, sedang angka kesembuhan mencapai 580 ribu orang. Angka kesembuhan yang lebih tinggi daripada angka kematian menjadi harapan bagi warga dunia agar Coronavirus cepat menghilang dari permukaan.

Setiap negara harus mempersiapkan diri untuk menghadapi virus corona ini. Di sinilah, kebijakan politik yang diambil memainkan peranan yang sangat penting, ia merupakan representasi dari gambaran kedepan keadaan yang akan menimpa sebuah negara.

Secara dzohir, memang para dokter dan relawan kesehatan adalah orang-orang yang bertindak melawan pandemi Corona di garis depan. Namun mereka hanya 'second Impression' yang ada setelah kebijakan politik diambil. 

Tak ragu jika para dokter di Perancis mengajukan gugatan ke pengadilan, terhadap perdana menteri dan mantan menteri kesehatan Perancis. Keduanya dituduh tidak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperlambat penyebaran Coronavirus di Perancis meski sadar akan bahayanya.

Gugatan ini dilayangkan setelah salah satu dokter meninggal akibat terpapar Covid-19. Walaupun tidak sepenuhnya benar, dalam masalah ini dapat kita simpulkan bahwa kebijakan politik menentukan nyawa seseorang.

WHO (world health organization) menyanjung tinggi negara Vietnam terkait pandemi Corona, pasalnya Vietnam mengkonfirmasi angka 0% kematian alias tidak ada sama sekali yang mati akibat Covid-19.

Adapun kebijakan praktis yang ditempuh antara lain, karantina wilayah, pembatasan transportasi, protokol kesehatan ketat, dan sanksi tegas. Vietnam dapat kita jadikan sebagai tauladan dalam penanganan Covid-19 ini. 

Sudah sejak awal seharusnya pemerintah responsif dan proaktif terkait masalah ini, dengan mengkonsolidasi secara masif tiap-tiap lini, khususnya, menteri kesehatan, menteri sosial, menteri perhubungan, menteri pariwisata, menteri pendidikan. Sekaligus juga mengedukasi masyarakat tentang bahaya virus ini dengan menggunakan bahasa yang sederhana. 

Nana Akufo-Addo, presiden Ghana berkata "Kami tahu cara menghidupkan kembali perekonomian, yang kami tidak tahu adalah cara menghidupkan kembali orang yang meninggal".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline