Lihat ke Halaman Asli

Di Balik Benci

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu waktu ketika sedang menyusuri jalan menuju rumah, tiba-tiba teringat akan perihnya di khianati.

Rasa benci yang semakin kuat tetap tertanam dalam dasar hati yang terluka, dan dari semua ini tak kusangka, masih ada rasa kasih kepadanya.

Sungguh sangat merumitkan, ketika segalanya harus di korbankan. Aku tahu Tuhan punya rencana lain untukku yang lebih baik, namun mengapa rasa Sayang itu masih ada ? Ketika berusaha untuk membenci, namun tak bisa.

Suatu ketika ku temukan seorang  yang tak yakin akan perasaannya sendiri . Sebenarnya apa yang terjadi pada dunia ini ? Harus tidak mempermainkan perasaan siapapun, camkan dan tanamkan . Menjadi keras seperti batu, mari berusaha memperbaiki hidup ini .

Kadang akupun menjadi bingung dengan semua ini, di satu sisi ingin sekali melepaskan, namun ada yang mengganjal. Di sisi lain ku dapati kehidupan atau mungkin bisa di bilang kisah cinta yang rumit,. ya.... mari mendoakan yang terbaik, Semoga segalanya dapat terarah kepada yang lebih baik lagi .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline