Lihat ke Halaman Asli

NUR INSANI SAFAR

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Evaluasi Sistem Informasi Layanan Barcode Menggunakan Metode TAM

Diperbarui: 22 Juli 2023   02:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Keadaan dunia saat ini memiliki perubahan yang sangat pesat, perkembangannya melahirkan berbagai bentuk inovasi baru yang memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, tidak hanya satu atau dua yang mengalami kemajuan. Namun, penyebarannya meliputi keseluruhan aspek yang ada di bumi. Seperti kemajuan teknologi saat ini, benar-benar memberikan kemudahan bagi penggunanya, bahkan kecanggihan teknologi mengancam pergeseran peran manusia sebagai tenaga kerja. Meskipun keberadaan teknologi layaknya dua mata pisau. Tetapi  tidak di pungkiri lagi sebagian tugas manusia sudah dapat tergantikan oleh alat canggih teknologi.

Peran teknologi tidak hanya memberikan hal negatif namun disisi lain penggunaan yang benar akan memberikan manfaat yang luar biasa, sebagaimana kebutuhan tenaga yang dapat bekerja selama 24 jam tanpa henti dengan minimal upah/bayaran yang kecil. menjadikan teknologi sebagai alat alternatif yang tidak menguras keringat dan upah yang besar, terutama pada bidang bisnis perusahaan. Teknologi saat ini meluncurkan ide gagasan yang baru untuk memudahkan penginputan data pada produk makanan, minuman bahkan alat sekalipun, seperti adanya barcode sebagai layanan informasi yang mudah dan akurat.

Bisnis merupakan hal yang menjadi kegemaran bagi sebagian orang, selain menghasilkan cuan bagi yang melakoninya bisnis juga menjadi salah satu hobi yang dibayar. Dalam dunia bisnis sudah ada kemudahan yang diberikan oleh kecanggihan teknologi masa kini, seperti adanya barcode untuk membantu layanan penginputan data. Barcode merupakan salah satu terobosan dari kecanggihan teknologi, fungsinya dalam menginput data tidak akan mengecoh penggunanya. Kemampuan dalam menyimpan data memberikan informasi yang akurat dan memudahkan operator membaca informasi yang terkait didalam kode garis.

Barcode sendiri sudah tidak asing kita temui diberbagai pusat perbelanjaan, terdapat di supermarket, swalayan, mini market bahkan dipasar tradisional masa kini pun tidak mau ketinggalan dengan layanan yang satu ini. Pemakaian barcode pertama kali dicetus oleh wallace flint yang tertuang dalam karya ilmiahnya, mula tahun 1930-an. Namun sayang saat itu belum terealisasikan, hingga akhirnya di kembangkan kembali oleh dua murid asal kampus drexel institute of technology dengan pengembangan yang lebih baik hingga dapat diterapkan pada produk retail maupun non retail. Konsep yang dipakai dalam pembuatan barcode dari simbol titik dan garis yang berasal dari kode morse.

Barcode tidak dapat bekerja dengan sendirinya diperlukan alat untuk membaca kode garis didalamnya, alat tersebut dinamakan barcode scanner. Barcode scanner merupakan sebuah alat yang dibuat khusus untuk membaca arti garis dan kode dari barcode itu sendiri. Alat ini memilki beberapa komponen untuk mampu melacak data atau informasi yang ada pada produk yang di scan. Komponen yang pertama yaitu; sumber cahaya atau sinar merah yang biasa kita lihat ketika petugas kasir melakukan scanning, cahaya ini membantu proses scanning agar data lebih muda untuk terbaca. Komponen kedua, lensa melakukan proses scanning pada kode garis-garis barcode. Komponen ketiga, photoconductor yang memberi sensor pada cahaya mengubah impuls optik ke elektrik. Komponen yang terakhir yaitu decoder yang membaca kode dan mengirimkan data atau informasi ke tablet atau komputer.

Layanan teknologi barcode ini memiliki manfaat bagi pemakainya terutama dalam dunia bisnis, layanan dengan akurasi yang baik mampu memproses dan menyimpan data dalam jumlah yang banyak dan mengurangi adanya human error. Manfaat yang lainnya juga membantu untuk inventarisasi, data bisa diakses kapan pun dan dimanapun, penggunaannya tidak perlu dengan latihan khusus dan terpenting ramah dikantong alias murah. Adapun cara membuat barcode ada tiga bisa secara online, dengan aplikasi excel dan atau menggunakan handphone.

Melihat dari manfaat layanan barcode analisis penggunaannnya menggunakan metode TAM yang memiliki landasan kuat mengenai perilaku ( behavioural ), dengan asumsi suatu tindakan seseorang yang bebas tanpa batasan. Penelitian ini merujuk pada studi davis bahwa bukti empiris antara hubungan perceived usefulness, perceived ease to use and system use. Nugroho (2008:189) dalam Kurniawan Indra (2021). Model tam juga terbukti sebagai model teoritis dalam memahami sikap penggunaan seseorang dalam implementasi suatu sistem. Seseorang akan mengevaluasi dari perspektif manfaat dan perspektif kemudahan pengguna.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline