Lihat ke Halaman Asli

NUR INSANI SAFAR

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Opini: Pentingnya Literasi Informasi di Tengah Gempuran Berita Hoax

Diperbarui: 15 Juli 2023   02:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia sebagai makhluk sosial sudah tidak asing lagi dengan kata informasi, Informasi merupakan sebuah pemberitahuan atau kabar berita yang di dapat secara lisan maupun tulisan. Informasi menjadi sumber pengetahuan yang didapat melalui interaksi antar individu ataupun kelompok. Tidak dipungkiri, informasi adalah suatu hal yang menjadi kebutuhan umum dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. 

Walaupun menjadi rujukan untuk memperoleh pengetahuan baru, informasi yang diperoleh juga harus dipilah secara detail agar tidak menimbulkan kesalahan ketika menyampaikan sebuah informasi selanjutnya. 

Dimana keadaan saat ini penyebaran informasi sudah tidak dapat terkendali. Berita yang hadir sangat cepat penyebarannya tanpa melihat keakuratan yang benar terjadi, dikenal juga dengan sebutan berita hoax. 

Berita hoax dikenal dengan berita bohong atau palsu. Berita hoax merupakan informasi yang dibuat-buat dan direkayasa, menyimpang dari berita aslinya berupaya memutar balikkan fakta seakan-akan benar adanya. 

Namun, tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Dengan kehadiran fitur-fitur baru yang di sediakan teknologi membuat informasi sangat cepat di akses terutama kejadian yang up to date. 

Menjadi salah satu perbincangan publik, teknologi digital tidak hanya memberi sisi positif terkait fungsinya, disisi lain teknologi juga memilki sisi negatif yang masih diupayakan pencegahannya atau mampu mengurangi konsekuensi yang dihasilkannya.

Adanya informasi memberikan solusi dari sebagian masalah atau dapat juga menjadi penyebab terjadinya masalah. Sisi negatif yang dihasilkan dari informasi menjadi kecemasan baru bagi masyarakat. Hal ini disebabkan oleh minimnya literasi informasi dalam mengfilter berita hoax yang marak terjadi serta menjadi pemicu adanya sebuah kekacauan. 

Dengan begitu, dibutuhkan literasi informasi untuk memilih dan memilah suatu informasi yang dibutuhkan. Literasi informasi menjadi salah satu upaya mencegah penyebaran berita hoax sebelum menjadi konsumsi masyarakat. 

Sebagaimana arti dari literasi itu sendiri yaitu kemampuan. Literasi informasi yang didefinisikan oleh American Library Association (ALA), adalah kemampuan seseorang dalam mengelola informasi yang ditemui, mampu mengevaluasi dan mengkomunikasikan dalam berbagai bentuk format baik secara lisan, tulisan maupun ketikan. 

Istilah literasi informasi sudah dikenal sekitaran tahun 1980-an, literasi informasi terbagi menjadi beberapa literasi diantaranya; literasi visual, literasi media dan literasi digital.

Literasi informasi memiliki konsep sebagai ukuran kapasitas individu seseorang untuk mengetahui kapan suatu informasi itu diperlukan untuk memecahkan masalah yang terjadi dan sebagai rujukan seseorang dalam mencari, menemukan, menganalisis, mengevaluasi, dan menyampaikan atau mengkomunikasikan sebuah informasi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline