Nama: Maulidya Nurin
Kelompok: 2
Pendamping; Ning Nindy
PERAN LEADERSHIP DALAM SENDI KEHIDUPAN
Manusia adalah khalifah di muka bumi ini. Begitulah kiranya firman Allah SWT. pada surat Al-Baqarah ayat 30. Dengan diturunkannya ayat ini, Allah memberikan tanda bahwa manusia adalah ciptaan Allah paling sempurna dan seimbang sehingga hak pemakmuran dan pengelolaan bumi beserta isinya diberikan kepada manusia sebagai konsekuensi logis atas kesediaannya mengemban amanah Allah (Ilyas, 2016).
Sebagai pemimpin, sudah seharusnya manusia memiliki character development untuk mengimprovisasi dirinya menjadi lebih baik. Menjadi pemimpin, tidak harus bermakna asli, dalam artian, manusia bisa menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri. Oleh karena itu, peranan leadership dalam pribadi masing-masing menjadi penting adanya untuk dikembangkan secara berkala.
Salah satu hal yang paling penting dimiliki oleh masing-masing individu adalah rasa pengertian. Karena, dengan pengertian, kita akan memahami langkah apa yang akan diambil kedepannya. Rasa pengertian ini dijabarkan pada dua hal, yang pertama harus dilakukan terlebih dahulu adalah rasa mengerti pada diri sendiri. Sebagai pemimpin, kita harus memahami diri kita sepenuhnya, sebelum kita mencoba untuk memahami orang lain.
Setelah kita sudah mengetahui dengan baik terkait pribadi sendiri, maka yang selanjutnya diperhatikan adalah gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan seseorang bisa berbeda-beda, hal itu karena sifat dan karakteristik manusia yang cenderung berbeda juga. Menurut Rivai dan Mulyadi (2009: dalam Tampubolon, 2022) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan yang baik itu adalah gaya yang dapat memaksimalkan produktivitas, kepuasan kerja, pertumbuhan dan mudah menyesuaikan dengan segala situasi. Dengan gaya kepemimpinan yang ideal, maka hal itu akan melahirkan suatu koneksi yang bagus antara satu sama lain. Disamping itu, menjalin komunikasi juga tidak kalah penting. Menurut Toha (1983: dalam Tampubolon, 2022) komunikasi adalah suatu proses penyampaian atau pemberitahuan dan penerimaan suatu keterangan, tanda atau kabar lewat pembicaraan, gerakan, tulisan, dan lain-lainya.
Motivasi sebagai pemimpin bagi diri sendiri merupakan suatu keharusan dan sesuatu yang utama, sebelum ia memberikan motivasi bagi para anggotanya. Penempatan perilaku kepemimpinan sesuai budaya organisasi juga tak kalah penting dalam rangka memberikan arah perilaku bawahan untuk penyelesaian tugas dan tujuan berorganisasi (Faturahman, 2018).