Lihat ke Halaman Asli

Kontrol (Cinta?) Remaja

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih umur jagung sudah saling tertarik dengan lawan jenis. Ya wajar, kodrat. Tapi, emosi yang masih labil membuat kondisi demikian menjadi nggak wajar. Saat tersulut api “cinta”-padahal belum tentu itu cinta beneran-atau cuma mainan-yang instan-remaja kayak saya kadang susah ngontrol karena bingung. Bingung harus gimana ya, wah saya kok jadi seneng banget kalo tiap denger namanya atau liat dia walaupun hanya sedetik-dua detik. Durasi waktu yang singkat tapi bikin galau berkepanjangan dan muncul kontroversi hati (pis).

“Hewan sama manusia sama-sama punya nafsu, yang bikin beda yaitu, menusia bisa mengontrol diri,” ujar salah satu Suhu hidup saya minggu ini.

Nah, reaksi yang seumuran kayak saya biasanya ada dua tipe, yaitu orang yang nggak bisa mengontrol diri dan bisa menguasai diri. Pertama, orang yang nggak bisa control bisa dilihat dari ledakan emosinya yang ia salurkan lewat kata-kata, kerut wajah, gerakan tubuh, pokoknya yang bisa menimbulkan orang mikir, “Oh jadi itu suka sama itu…”Tipe ini mestinya nggak baiklah, malu-maluin aja. Dirinya malah berkoar-koar pada orang lain. Sikap kontrol yang belum ada, mengguncangkan emosi dan ia langsung mendemonstrasikannya kepada publik (halah). Faktornya, bisa jadi karena ia belum mengerti bagaimana sikap kontrol yang perlu ia kuasai, atau ia hanya nge-fans? Bukan cinta? Di kotak ajab-tivi maksudnya-secara gambling terpampang nyata (hehe) bahwa fans yang fanatik akan menjerit-jerit, berlari, memanggil-manggil nama artis yang ia gemari, ya salah satu nggak adanya sikap kontrol diri.

Yang kedua, orang yang bisa mengontrol dirinya. Tipe ini bisa diam di hadapan orang lain, menyembunyikan perasaannya. Padahal, sebenarnya hatinya bergejolak, bergelombang ombak-riak (hehe). Sikap kontrol mampu ia kuasai karena beberapa faktor, bisa jadi ia memang tipe orang yang introvert, atau dia menguasai ilmu angin, air, api, dan tanah, atau Yin-Yang? Keseimbangan antara pikiran dan hati. Ah, remaja belum seimbang, cuman lagaknya tuh ditahan, sabar, tenang, teduh, tapi iniiiiiii yang sering dilakukan oleh orang-orang yang diam-diam mencintai dan sudah matang memaknai hakikat “suka”, “sayang”, dan “cinta”. Entahlah…

Tapi, ya…sebenarnya setiap orang punya cara sendiri bagaimana ia mencintai seseorang, (saya takut selama ini saya belum cinta, tapi cuma ngefans, ada yang bisa bantu bedain fans dan cinta?) Hehe. Salam kompasiana remaja.

NB: efek setelah ujian mid.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline