Dalam Islam, korupsi dianggap sebagai dosa besar dan tindakan yang sangat merusak masyarakat. Korupsi dianggap sebagai salah satu bentuk kezaliman dan tindakan melanggar hukum yang dapat merugikan banyak orang.
Beberapa alasan mengapa korupsi diperlakukan serius dalam Islam adalah:
Keadilan: Islam menekankan pentingnya keadilan dalam segala aspek kehidupan. Korupsi merugikan orang banyak, menguntungkan segelintir individu atau kelompok, dan melanggar prinsip keadilan yang diinginkan oleh agama ini.
Amanah: Islam mengajarkan konsep amanah atau kepercayaan yang harus ditepati oleh setiap pemimpin dan pejabat. Korupsi mencerminkan pelanggaran terhadap amanah dan menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat.
Kesetaraan: Islam mendorong kesetaraan di antara umatnya. Praktik korupsi seringkali menguntungkan orang-orang yang sudah kaya atau memiliki kekuasaan, sementara masyarakat miskin dan rentan semakin terpinggirkan.
Kebaikan bersama: Agama Islam menganjurkan umatnya untuk berusaha menciptakan kesejahteraan bersama dan saling membantu. Korupsi merusak sistem dan menghambat kemajuan sosial dan ekonomi yang diinginkan untuk kemaslahatan umum.
Oleh karena itu, dalam pandangan Islam, korupsi di Indonesia atau di mana pun di dunia ini, harus diberantas dengan tegas. Para pemimpin dan pejabat harus bertanggung jawab dan bekerja untuk kepentingan umum, menghormati amanah yang telah diberikan kepada mereka, dan berusaha menciptakan sistem yang adil dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Selain itu, sebagai individu seorang muslim, kita juga harus berperan aktif dalam memberantas korupsi dengan tidak berpartisipasi dalam praktik korupsi dan menjadi bagian dari upaya membangun sistem yang lebih baik dan transparan.
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H