Sidoarjo, 5 September 2024 --- Tim KKN T BKKBN UMSIDA Kelompok 1 Desa Tambak Kalisogo kembali menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Salah satu kegiatan unggulan yang berhasil mereka laksanakan adalah membantu proses branding untuk dua UMKM di desa tersebut. Fokus kegiatan ini adalah memberikan dukungan penuh dalam pembuatan identitas visual serta akses pemasaran digital bagi para pelaku usaha lokal, yakni penjual jamu Ibu Siti Cholizah dan Lesehan Citra.
Nur Indah Irsanti, salah satu anggota tim, memimpin inisiatif branding yang mencakup pembuatan logo, label, dan banner untuk dua UMKM lokal, yaitu penjual jamu Ibu Siti Cholizah dan Lesehan Citra. Dalam proses ini, ia bekerja sama erat dengan pemilik usaha untuk menggali nilai-nilai dan karakter unik yang ingin mereka tampilkan dalam identitas visual bisnis mereka. Hasilnya, logo untuk jamu Ibu Siti Cholizah menonjolkan unsur-unsur alami yang mencerminkan produk berbahan herbal, sementara logo untuk Lesehan Citra dibuat dengan nuansa tradisional yang kuat, menggambarkan budaya lokal yang dijunjung tinggi oleh pemiliknya.
Proses pembuatan label dan banner juga dilakukan dengan teliti untuk memastikan bahwa setiap elemen desain sesuai dengan visi dan misi masing-masing UMKM. Label yang dirancang memberikan informasi yang jelas dan menarik bagi konsumen, sementara banner dibuat hanya ditujukan untuk penjual jamu Ibu Siti Cholizah agar memperkuat daya tarik visual di lokasi usaha maupun di media promosi lainnya.
Tidak hanya soal visual, tim juga memberikan perhatian khusus pada legalitas usaha. Nur Indah Irsanti membantu kedua pelaku usaha dalam pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), yang sangat penting bagi pelaku UMKM agar dapat beroperasi secara resmi dan diakui oleh pemerintah. "Banyak pelaku usaha kecil yang belum memiliki NIB karena tidak tahu cara mengurusnya. Kami membantu mereka mengurus NIB ini melalui sistem OSS, sehingga usaha mereka dapat berkembang lebih luas dan mendapatkan akses program pemerintah," terang Nur Indah Irsanti.
Di bidang pemasaran digital, Eri Irshadiyah Elvaretta membantu kedua pelaku usaha untuk membuat akun di Shopee Food, platform yang saat ini menjadi salah satu tempat utama dalam memasarkan produk makanan dan minuman. "Dengan adanya Shopee Food, UMKM di desa ini dapat menjangkau konsumen lebih luas, bahkan di luar wilayah desa. Kami melihat ini sebagai peluang besar untuk meningkatkan penjualan mereka," ujar Eri Irshadiyah Elvaretta.
Ibu Siti Cholizah, pelaku usaha jamu tradisional, merasa sangat terbantu dengan adanya program branding ini. "Sebelumnya, saya hanya menjual jamu di sekitar kampung tanpa ada label atau logo. Dengan bantuan tim KKN, saya sekarang punya logo, label, bahkan banner, " ungkap Ibu Siti. Dengan adanya akun Shopee Food, Ibu Siti juga berharap dapat memperluas pangsa pasarnya hingga ke wilayah-wilayah lain di sekitar desa. Dewi, Pemilik Lesehan Citra juga merasakan manfaat dari kegiatan branding ini. "Kami sangat berterima kasih kepada tim KKN yang sudah membantu. Adanya akun Shopee Food ini sangat membantu kami dalam mempromosikan menu makanan disini," ujar Dewi.
Tidak hanya sekadar membantu dalam pembuatan akun, Retta juga memberikan pelatihan mengenai cara mengelola akun Shopee Food secara efektif. Mulai dari cara mengunggah produk, mengelola stok, dan menentukan harga yang kompetitif. Nur Indah Irsanti juga menekankan pentingnya konsistensi dalam branding dan pemasaran digital. "Branding bukan sekadar soal logo atau label, tetapi bagaimana pelaku usaha bisa menjaga konsistensi kualitas dan komunikasi dengan pelanggan. Kami berharap pelatihan ini bisa memberikan fondasi kuat bagi UMKM di sini, bahkan sampai masa KKN kami berakhir" tegasnya.