Hello Readers! Di artikel ini saya akan berbagi pengalaman saat berkunjung ke Museum Sejarah yang sangat terkenal di Jakarta. Mau tau kisah Museum Sejarah satu ini? Baca yuk!
Pada Jum'at 23 Desember 2022 lalu, saya bersama teman-teman, mengunjungi salah satu Museum yang ada di Jakarta, yaitu Museum Fatahillah. Lokasi museum bertempat di Jl. Taman Fatahillah No. 1, Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia. Menuju museum kami menggunakan kereta dari Bekasi. kami berkumpul dan berangkat dari stasiun Bekasi, Transit di stasiun Manggarai, lalu langsung bertuju ke stasiun akhir, jakarta kota. Tak banyak diskusi yang kami lakukan, jadi kami memutuskan untuk langsung mengerjakan tugas kami yaitu observasi Museum.
INFORMASI Terkait
Beberapa informasi yang ingin saya sampaikan mengenai Museum Fatahillah ini, yang pertama adalah harga tiket masuk, tiket masuk orang dewasa sebesar 5ribu rupiah, Menariknya, ada harga special untuk mahasiswa loh!, yaitu hanya 3ribu rupiah saja. Yang kedua, fasilitas, fasilitas di dalam Museum sangat lengkap dan bersih. Dan ada banyak spot foto bagus juga! Jadi, tidak ada alasan ya untuk tidak mampir ke Museum Fatahillah jika sedang berkunjung ke Kota Tua. Dan yang ketiga, Museum Sejarah Jakarta ini buka pada hari Selasa sampai Minggu dari pukul 09.00 sampai 15.00 WIB. Sedangkan pada hari Senin dan hari libur nasional Museum TUTUP. Sayang banget kalo kamu sebagai pelajar atau mahasiswa belum pernah ke Museum Sejarah satu ini.
dokpri
Museum Sejarah Jakarta atau lebih dikenal dengan nama Museum Fatahillah adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat, dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi. Bangunan ini dahulu merupakan balai kota Batavia. Dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah gubernur jendral Joan Van Hoorn. Bangunan ini menyerupai istana Dam di Amsterdam, bangunan ini terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap dibagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara.
Pada tanggal 30 Maret 1974, bangunan ini kemudian diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, bapak Ali Sadikin sebagai Museum Sejarah Jakarta. Arsitektur bangunannya bergaya Neoklasik dengan tiga lantai dengan cat kuning tanah, kusen pintu dan jendela dari kayu jati berwarna hijau tua, bagian atap utama memiliki penunjuk arah mata angin, Pekarangan museum dengan susunan konblok, dan sebuah kolam dihiasi beberapa pohon tua. Menurut saya, setelah saya memasuki seluruh ruangan yang ada didalam Museum ini rasanya sangat sejuk dan nyaman. Walaupun tidak semua ruangan menggunakan pendingin, tapi cukup banyak jendela agar udara bisa masuk dari mana saja.
Berikut dokumentasi yang saya dapatkan sendiri dari Museum Fatahillah Jakarta yang saya kunjungi.
Foto bersama teman-teman di depan lukisan Mural yang belum selesai karya Harijadi Sumididjojo.