Lihat ke Halaman Asli

Nur indah

Mahasiswa

Ciptakan Program P3 PRODES KEMIRI Mahasiswa UM Mengabdi untuk Bangsa

Diperbarui: 4 Mei 2019   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

MALANG-Mengabdi untuk Bangsa melalui kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Kemiri, lima mahasiswa Universitas Negeri Malang ciptakan program P3 sebagai bentuk aktivasi peran mahasiswa dengan sasaran kelompok PKK Desa Kemiri.

Ketua tim, Nur Indah Agustina, mengungkapkan terciptanya program P3 berawal dari kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh organisasi intra kampus yang diikutinya.

Salah satu kegiatan yang diselenggarakan yakni pelatihan pembuatan permen susu di Desa Kemiri, Kecamatan Jabung.

Desa Kemiri sebagai desa dengan penghasil susu sapi terbesar di Kabupaten Malang memiliki potensi untuk dikembangkan. Namun karena terbatasnya pengetahuan, teknologi, dan akses jaringan, membuat hasil susu sapi perah dijual begitu saja tanpa diolah.

Kondisi inlah yang melatarbelakangi Ketua Tim mencetuskan P3 sebagai program pemberdayaan masyarakat melalui kelompok PKK Desa Kemiri.

P3 (Pendampingan, Produksi, dan Pemasaran) merupakan program pelatihan komplet yang terdiri dari rangkaian sosialisasi modul P3, pelatihan pembuatan 3 produk unggulan berupa krupuk susu, dodol susu dan permen susu, pelatihan pengemasan, pemasaran, dan pembukuan, hingga pendampingan perizinan usaha.

Modul dan desain kemasan telah dibuat oleh Krudoper Team yang diketuai oleh Indah sebagai pencetus program P3. Selain itu, Krudoper Team juga membuat jenama program bernama "Prodes Kemiri" yang artinya program Desa Kemiri dan merek produk bernama "SUKMIR" singkatan dari Susu Khas Kemiri.

Merek yang disebut terakhir berupa olahan susu dengan tiga produk unggulan yang, memiliki rasa khas ndeso-nya yakni rasa wedang bajigur, ronde, kolak pisang, pecel, dan geprek ayam.

Pelatihan Pembukuan dilakukan secara manual dan online. Manual dilakukan dengan menggunakan buku besar dan online dilakukan dengan mengaplikasikan Microsoft Excel.

"Kendala terbesar yang kami alami ialah pada proses pemasaran karena terbatasnya jaringan juga jauhnya jarak desa kami menuju ke kota," ungkap Ibu Tumiasih selaku Ketua PKK di sambutannya pada pembuakaan acara sosialisasi program P3 yang pertama (19/4).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline