Lihat ke Halaman Asli

Nurina zain

mahasiswi FDK/BPI 22 uin walisongo semarang

Kesendirian

Diperbarui: 28 Mei 2024   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: doc. Nurina Zain

Pasti menyapa

Dalam perjalanan mu kali ini, seperti sepi tak ada sapaan dari orang yang kau harapkan. 

Langkahmu terus menapak menyusuri tiap sudut jalan dengan tertatih-tatih dan memeluk perih. 

Di tempat yang asing ini, harapan kedua malaikatmu menguatkan tiap deru pilu harimu. 

Menepi duduk terdiam merehatkan telapak yang mulai mengeras. 

Memandangi langit seraya bertanya-tanya kepada pemiliknya

Memejamkan kedua mata dan berbisik lembut angin tanda membalas pertanyaan. 

Terbukalah mata dan simpul sederhana tercipta.  

Sudah lama kau berjalan sendiri, diragukan, diremehkan, dipandang sebelah mata oleh mereka-mereka.

Tak ada tempatmu berteduh dan mengeluh tentang beratnya harimu. Masih saja mereka mencela dengan mulut tercela mereka, bahwa kau tak cukup pantas dengan semua mimpi yang kau renca. Kau pinta sosok itu menemani langkahmu, nyatanya hatinya bukan untukmu.

"Takdir apa lagi ya Tuhan!" Kau mulai merasa lelah dengan semua kuat yang selama ini kau empat. "Kapankah waktu itu hadir!" Kau mulai menagih janji Tuhan-mu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline