Lihat ke Halaman Asli

Dekat dan Jauh

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ingin kau tahu,
Ketika kau ada disisiku,
Suara musik bisa terdengar dari kejauhan,
Mengalunkan melodi indah yang mendayu disela-sela semilir angin,
Menghantarkan suara lembut yang menggetarkan hati..

Dan saat aku melihat wajahmu,
Duniaku seketika berpusat padamu,
Kau bersinar seterang matahari,
Kau telah menarikku ke dalam gravitasi kasat matamu,
Dan menenggelamkanku ke dalam dirimu..

Aku juga ingin kau tahu,
Saat kau genggam tanganku,
dan kita saling bersentuhan,
Tak ada lagi hal yang kuinginkan selain dirimu.
Kau telah merasuki jiwa dan ragaku,
Ikut mengalir dalam aliran darahku,
Membuat jantungku berdetak,
Membuatku hidup,
Dan aku sungguh mencintaimu..

Dan, ketika aku dalam pelukmu,
Aku bisa merasakan hangatnya tubuhmu,
Dan menghirup aroma tubuhmu,
Lalu, kita saling bertatap..
Apa kau sadar bahwa kita telah berada begitu dekat?
Kau milikku bukan?

Aku ingin kau benar-benar tahu,
Aku suka memelukmu dengan erat,
Kemudian, menyentuh lembut kulitmu.
Kita yang sekarang sudah berada sedekat ini,
Mengapa rasanya begitu jauh?
Dan mengapa sekarang hatiku terasa begitu sakit?

Kau yang sekarang berada persis didepanku,
Mengapa rasanya sulit untuk kugapai?
Walau pun hanya dalam anganku..

Kau yang sekarang mendekapku,
Mengapa rasanya sulit merasakanmu secara utuh?
Dan malahan terasa hancur sedikit demi sedikit.
Apa kau merasakan hal itu juga?

Ah, mungkin lebih baik tancapkan saja pisau ke jantungku........

Kau...,
Aku...,
Kita..., mungkinkah ada kita...?
Atau semua hanya kesemuan belaka?

Kita...,
Kita yang sekarang sudah berada begitu dekat,
Sangat dekat..
Tapi, terasa begitu jauh,
Sangat jauh..........




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline