Lihat ke Halaman Asli

Coretan Malam

Diperbarui: 18 Desember 2023   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://cdna.artstation.com/p/assets/images/images/028/112/358/large/ringgas-saragih-1591862781740.jpg?1593519816Input sumber gambar

Kau tak mengerti perasaan yang terpendam dalam memori, membuncah segudang amarah, keluar bagai api membara. Aku hanyalah ikan kecil yang selalu engkau abaikan, berenang kesana kemari tanpa secuil perhatian. Ribuan orang memandang sebelah mata, seolah aku tidak pantas bersama.

Di bagian belakang aku bersembunyi dengan sendu yang setia menemani. Tak ada yang mendekat dan tak ada yang menghiraukan, sungguh seperti dalam kerajaan yang begitu kejam. Bening di pelupuk mata mengintip, menunggu perintah dariku. Aku hanyalah badut yang dibutuhkan sesaat dan di lempar setelah puas.

Di bawah terik itu, hatiku sakit dengan sayatan pisau menghujam ulu hati, pedih dan perih menjadi satu dalam topeng kebahagiaan yang selalu aku siapkan. Aku kembali tersingkirkan saat kalian berkumpul dan tak ada seorangpun yang menanyakan keberadaanku. Bukan apresiasi dan bukan pula ucapan kehebatan, namun sebuah kritikan yang tak mau aku hiraukan. Aku sendiri dalam kesunyian batin ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline