Lihat ke Halaman Asli

Resensi Cerpen "Penulis Tua" Karya Haryo Pamungkas

Diperbarui: 21 April 2021   05:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen "Penulis Tua" karya Haryo Pamungkas sudah dimuat di berbagai media cetak dan online. Ini resensi dari saya. | ilustrasi: pxhere

Resensi cerpen adalah sebuah karangan yang berisi komentar maupun pembahasan tentang kualitas, kelebihan, serta kekurangan sebuah cerpen. 

Yang biasanya dikomentari dari sebuah cerpen adalah: kualitas isi, penggunaan bahasa, format serta struktur penyajian, serta manfaat cerpen tersebut bagi pembaca.

Resensi cerpen juga harus mengungkapkan identitas cerpen tersebut yang terdiri dari judul cerpan, nama pengarang, pokok isi cerpen, keunggulan cerpen, kelemahan cerpen, serta saran - saran untuk cerpen tersebut. Dibawah ini merupakan contoh resensi cerpen sebagai bahan tambahan pengetahuan kita tentang resensi cerpen itu sendiri. (https://carapedia.com/resensi_cerpen_info3559.html )

Contoh Resensi Cerpen :

a) Identitas Cerpen

Judul Cerpen              : Penulis Tua
Nama Pengarang       : Haryo Pamungkas
Penerbit                       : Banjarmasin Post, Cerpen Koran Minggu
Jumlah Halaman        : 5 Halaman
Tanggal Terbit             : 18 November 2018

b) Pendahuluan

"Penulis Tua" merupakan sebuah cerpen karya Haryo Pamungkas, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNEJ. Cerpennya telah dimuat di berbagai media cetak dan online. Domisili di Jember. "Penulis Tua" bercerita tentang lelaki lanjut usia yang merenung dan mengenang kehidupannya dimasa lalu.

c) Isi

Cerita ini berisi tentang seorang kakek yang berumur 80 tahun, baginya tidak ada yang lebih menarik dari orang yang sudah lanjut usia selain merenung dan mengenang. 

Sudah tak ada gairah untuk masa depan, tak ada ambisi, semua yang didapat sampai saat ini terasa sudah cukup. Sisa bekal kesiapan untuk dunia selanjutnya, menunggu seperti antre dalam loket pembayaran.Inilah fase paling menarik dalam hidup: mengenang masa lalu. Setelah semua hal buruk dan baik datang silih berganti sebagai bumbu perjalanan usia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline