Pasti kita pernah mendengar kata "manajemen" entah itu Manajemen konflik, Manajemen keuangan, manajemen produksi, manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran, dan macam-macam manajemen yang lain.
Lalu sebenanya apa manajemen itu? Manajemen secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya yang mengatur segala hal yang menjalankan usaha untuk mencapai tujuan yang sudah di tetapkan.
Dengan pengertian tersebut bisa dipahami bahwa manajemen bisa dikaitkan dengan berbagai studi keilmuan yang lain, atau bahkan studi keilmuan yang lain bahkan membutuhkan yang namanya "manajemen".
Pertanyaan selanjutnya, pernahkan mendengar yang disebut dengan Manajemen dalam bimbingan konseling?, jika pernah, kapan? Barusan?. Oke mari kita fahamkan, manajemen dalam bimbingan dan konseling tidak begitu berbeda dengan pengertian manajemen-menejemen yang lain, hanya saja "objek"nya disini diganti dengan bimbingan dan konseling, jadi secara sederhana, manajemen bimbingan dan konseling adalah upaya yang digunakan untuk mengusahakan segala komponen ataupun sumber daya yang dimiliki, secara optimal, efisien, dan efektif sehingga dapat tercapai tujuan yang sudah ditentukan khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling.
Nah, dalam penerapannya pemerintah mengatur mengenai acuan baru dalam pelaksanaan tata kelola bimbingan dan konseling mulai dari planning, organizing, staffing, leading dan controlling dalam permendikbud nomor 111 tahun 2004.
Dalam menerapkan manajemen bembingan dan konseling diperlukan acuan-acuan yang harus diperhatikan, acuan tersebut sebagai berikut:
- Planning atau perencanaan, yaitu memilih atau menetapkan tujuan organisasi, menentukan strategi, kebijaksanaan, program program, metode, bahkan anggaran dan standar prosedurnya, dengan harapan untuk mencapai tujuan tersebut.
- Organizing atau pengorganisasian, yaitu menentukan kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
- Actuiting atau pengarahan, pengarahan sangat diperlukan dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
- Controlling atau pengawasan, adalah kegiatan yang penting dalam melakukan pelayanan BK. Controlling sendiri dilaksanakan agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan konsultasi.
Dalam sebuah manajemen dalam menjalankannya diperlukanlah sebuah starategi atau bisa juga strategi disini bisa dibilang cara yang digunakan oleh guru BK untuk mengorganisir dan membantu atau memberikan pelayanan terhadap siswanya.
Ada dua pendekatan yang bisa dilakukan oleh konselor perdekatan pertama, konselor akan mencari sendiri informasi dari si klien.
Pendekatan kedua, konselor memperoleh informasi klien dari orang lain, dan bersama-sama merencanakan tindakan apa yang sesuai untuk klien agar tujuan konseling tercapai.
W.S. Winkel &Sri Hastuti, "Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (Yogyakarta: Media Abadi, 2004)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H