Lihat ke Halaman Asli

Nuril Hibah

Mahasiswa

Pendidikan Informal Mengukir Karakter Religius Anak Sejak Dini Dalam Perspektif Islam

Diperbarui: 10 November 2023   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto : dream.co.id

Pendidikan informal ini bisa diartikan dengan pendidikan yang didapat oleh seseorang dari keluarga dan lingkungan tertentu, sehingga seseorang bisa memperoleh ilmu dari pengalaman kegiatan dan perilaku yang dilihat sehari – hari baik secara sadar maupun tidak sadar. Pendidikan informal ini diperoleh seseorang dari lahir sampai tutup usia. Karena tentunya setiap manusia tidak bisa lepas dari keluarga dan lingkungan dimana dia berada.

Banyak sekali manusia yang beranggapan bahwa pendidikan yang penting bagi anak adalah pendidikan sekolah negeri, sekolah swasta, madrasah dan pesantren yang bersifat formal maupun non formal. Lalu bagaimana pendidikan yang didapat anak sebelum anak mengenyam pendidikan di lembaga pendidikan tersebut? Pendidikan pertama yang diperoleh dari lingkungan keluarga yakni dari kedua orang tua khususnya, justru yang menentukan bagaiamana karakter religius anak nanti kedepannya.

Seperti analogi yang dijelaskan dalam kitab Akhlaq li al-banat bahwasanya pohon bunga mawar yang bengkong ketika sudah tua, maka tentu batangnya ini tidak bisa diluruskan ketika itu juga, bahkan akan patah nantinya, namun ketika batang pohon itu diluruskan dari masih kecil, maka akan lurus dari kecilnya dan tidak mengalami kekhawatiran patah. Hal ini merupakan analogi bagaimana orang tua itu sebaiknya mendidik anaknya tentang akhlaq dan ilmu agama sejak dini.

Dalam sebuah maqolah arab dari penyair ternama Hafiz Ibrahim menyatakan :

الأمّ مدرسة إذا أعدَدْتها أَعْدَدْت شعبا طيَّبَ الأ عراقِ

Artinya : ibu adalah madrasah pertama, apabila engkau mempersiapkannya maka engkau telah mempersiapkan generasi terbaik.

Tidak hanya Ibu saja yang berperan dalam membentuk karakter anak dalam Pendidikan informal, namun Ayah juga berperan besar didalamnya. Seperti yang terkandung dalam maqolah arab :

الأمّ مدرسة الأولى ولأب مديرها

Artinya : Ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya, dan Ayah adalah Direktur Sekolahnya.

Dari maqolah ini sudah jelas bahwasanya peran mendidik anak sejak usia dini merupakan tugas Ibu dan Ayah, harus ada ketersalingan dan kerjasama kedua orangtua untuk meraih  satu tujuan yang sama, yakni membentuk karakter yang mulia bagi anak – anaknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline