Gaya belajar merupakan suatu cara konsisten yang dilakukan oleh seorang anak dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir, dan memecahkan soal pada proses pembelajaran. Gaya belajar yang sesuai dengan anak akan menjadi kunci keberhasilan anak dalam belajar. Jika penggunaan gaya belajar yang dibatasi hanya dalam satu gaya, terutama yang bersifat verbal atau auditorial, tentunya dapat menyebabkan banyak perbedaan dalam menyerap informasi. Oleh karena itu dalam kegiatan belajar, anak harus dibantu dan diarahkan untuk mengenali gaya belajar yang sesuai dengan dirinya sendiri agar hasil belajar bisa maksimal.Ketika kita flashback di masa lalu tentunya hampir semua dari kita bingung akan bagaimana agar belajar menjadi suatu hal yang menyenangkan. Seperti contoh saya, saya seorang anak yang aktif bahkan dapat dikatakan hyperaktif.Saya suka dengan berbagai hal yang berbau dengan sosial namun, saya tidak suka dengan suatu hal yang berbau perhitungan, menghitung,dll. Dulu sempat saya berfikir bagaimana cara saya menemukan gaya belajar yang menyenangkan sehingga saya dapat menjadi suka pada matematika. Maka dari itu gaya belajar mengacu pada hal yang disukai pembelajar.
Umumnya, dianggap bahwa gaya belajar seseorang berasal dari variabel kepribadian, termasuk susunan kognitif dan psikologis latar belakang sosio cultural, dan pengalaman pendidikan. Setelah di telaah penemuan gaya belajar, pemecahan masalah dalam belajar, penciptaan ide-ide baru dalam belajar merupakan perkembangan kognitif anak. Aspek kognitif memiliki hubungan yang sangat erat dengan tingkat inteligensi atau kecerdasan seseorang. Sementara itu, para ahli juga memiliki pendapat masing-masing terkait definisi kognitif.Seperti halnya pendapat menurut Jean Pieget,Jean Pieget berpendapat bahwa kognitif sebagai proses adaptasi pada seorang anak dan mengartikan objek maupun semua peristiwa pada kondisi sekitarnya. Fungsi kognitif dapat membuat seseorang lebih mudah berinteraksi dan bergaul.
Lalu bagaimana seorang anak dapat menemukan gaya belajar yang sesuai dan menyenangkan?
Anak dapat menemukan gaya belajar yang sesuai dan menyenangkan tentunya tidak dapat berjalan sendiri, disini peran orang tua juga sangat penting dalam pemecahan masalah ini. Pertama, Orang tua harus memberikan perhatian terhadap anak karena perhatian berperan sebagai penyeleksi datangnya rangsangan yang selanjutnya dapat menjadi perhatian utama, dari perhatian merupakan suatu rangsangan dari orang tua terhadap anak. Kedua, anak perlu diajari untuk belajar fokus, karena semakin tinggi tingkat fokus, tentu semakin baik daya ingatnya. Ini menunjukkan proses informasi akan masuk ke otak dan bagaimana otak menyimpannya. Ketiga, anak perlu diajarkan bersikap dan bertanggung jawab terhadap suatu masalah, karena pemecahan dalam masalah aspek kognitif itu sangat penting.
Dapat disimpulkan bahwa pembentukan gaya belajar anak, menciptakan ide-ide baru, sikap anak dalam memecahkan masalah merupakan pendekatan dari teori kognitif dengan istilah yang menyebutkan bahwa tingkah laku menjadi aspek penting yang membuat seseorang melalui proses mental. Hal ini selanjutnya dapat membantu meningkatkan kapabilitas dalam memberi nilai, membandingkan, maupun merespons rangsangan sebelum muncul reaksi. Jean Pieget berpendapat bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mental.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H