Lihat ke Halaman Asli

RIDA FITRIA

seorang ibu, penulis, dan mahasiswa magister di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Nasi Padang 15 Ribu

Diperbarui: 24 April 2024   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(KoIeksi pribadi)

Tidak tahu kenapa, kantin perpustakaan UIN Sunan Kalijaga masih tutup sampai hari ini. Kami-kami mahasiswa rajin yang mengandalkan tempat makan super murah ini saat launch, terpaksa hanya ngemut permen yang ada di saku tas sambil nunggu hujan reda (kemarin deras sekali guys sampai ogah keluar ruangan). Sebetulnya bisa makan siang di kantin fakultas yang selalu sangat ramai yang lokasinya berada di area Fakultas Dakwah, tetanggaan dengan FUPI alias Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam. Meski hujan, jalan ke sana aman damai dan sejahtera, karena sistem tata ruang kampus UIN kami itu terkoneksi dan terintegrasi yang dihubungkan oleh jembatan dan lorong-lorong yang cantik ulalaa. Hanya saja, pengalaman makan siang dahulu kala ketika masih semester awal...waktu itu pilih menu nasi+sayur bening dan lauk pauknya, dan ternyata semuanya sangat manis gengs. Finally, sampai semester dua ini gak pernah balik lagi wkwkwk. Kalau menu makanan di kantin library, semuanya kok ya pas di lidah, baik soto ayamnya, geprek, orak arik dan oseng tempe, juga segala rupa gorengannya. Selain itu kita juga bisa ngopi-ngopi cantik di sini sebelum lanjut mengerjakan tugas-tugas kuliah.

Tapi bukan kantin perpus yang ingin saya bahas kali ini, tapi warung makan Padang di dekat kampus. Cara mencapainya: kalau dari arah rel kereta (Timoho) posisinya di kanan jalan, sementara kalau dari UIN gerbang Timur, jalan dikit ke kiri, pelan aja jangan ngebut, khawatir kebablasan karena warungnya di sisi kiri jalan. Kalau pakai motor, gampang dan nyaman parkir langsung depan warung. Kalau bawa mobil, asal sedang tidak banyak motor parkir, bisa juga langsung parkir depan warung.

Di warung Padang yang satu ini, kalau makan di tempat, kita bisa ambil nasi dan lauk pauknya sendiri. Ibu penjualnya cuma nanyain mau minum apa, kalau air putih sudah tersedia di meja kecil depan kasir, ambil sendiri juga. Kalau pesan minuman lain barulah ibunya yang  ngelayanin. Oh ya, kalau beli nasinya untuk dibungkus, ibunya juga yang melayani. Setelah itu langsung bayar di kasir. Berlaku juga untuk yang makan di warung. Bayar dulu sebelum dibawa ke meja makan.

(hanya pemanis; koleksi pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline