Lihat ke Halaman Asli

Gordon Allport

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan sebelumnya membahas mengenai tokoh yang fenomenal yaitu Kurt Lewin. Untuk sekarang ini kita akan membahas mengenai Allport. Siapa lagi itu ? Makanya simak baik - baik hehe...

Gordon Allport biasa dipanggil Alport. Beliau memiliki teori yang berbeda dari tokoh - tokoh yang lain. Allport tidak setuju dengan teori psikoanalisa. Menurutnya manusia normal adalah mahluk yang rasional yang diatur terutama oleh tujuan kesadarannya yang berakar di masa kini dan masa yang akan datang,bukan di masa lalu. Prinsip dasar tingkah laku adalah terus - menerus bergerak mengalir. Karena itu konsep utama teori kepribadiannya menyangkut motivasi yang membuat orang bergerak. Arus aktivitas itu memiliki unsur yang tetap dan unsur yang berubah - ubah (functional autonomy: kecendrungan tingkah laku untuk berlanjut oleh alasan yang berbeda dengan alasan motivasi awalnya).

Yang membuat berbeda Allport juga tidak memakai istilah karakter dan tempramen sebagai sinonim personaliti. Menurutnya,karakter mengesankan suatu aturan tingkahlaku dengan mana orang atau perbuatannya akan dinilai orang sering digambarkan memiliki karakter yang baik atau jelek. Karakter berseberangan dengan kepribadian yang menggambarkan deskripsi tingkah laku yang bebas dari penilaian (karakter adalah kepribadian yang menilai dan kepribadian adalah karakter yang tidak menilai). Tempramen mengacu ke disposisi yang berkait erat dengan determinan biologik atau fisiologik. Jadi hereditas memainkan peran dalam tempramen sebagai bahan baku bersama - sama kecerdasann dan fisik membentuk kepribadian.

Terlepas dari topik kepribadian dan karakter , ada teori lain dari Allport yaitu motivasi. Ada dua ciri motivasi dan pendapatnya yang kuat mengenai pentingnya proses kognitif seperti tujuan (intention) dan rencana (planning) dari motivasi orang dewasa. Manusia pertama - tama adalah mahluk sadar dan rasional yang berbuat berdasarkan apa yang diharapkannya dapat dicapainya, bukan berdasarkan keinginan primitif atau berdasaarkan limbah pengalaman traumatik masa lalu. Indikator terbaik tentang apa yang akan dilakukan orang sekarang dan masa yang akan datang adalah intensi orang itu. Motif primitif mungkin berlaku pada bayi, namun sesudah dewasa terjadi perubahan. Motif yang membimbing tingkah laku dewasa berbeda total dengan motif yang membimbing tingkah laku bayi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline