Lihat ke Halaman Asli

Nurhikma ananda

Mahasiswa IAIN kendari

Dampak Biaya Kampanye, Permintaan Barang Meningkat di Tengah Pilkada 2024

Diperbarui: 28 November 2024   09:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi tempat pemungutan suara : dokumentasi pribadi 

Faktanya dalam kegiatan pemilihan kepala daerah (PILKADA), biaya kampanye merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi dinamika ekonomi lokal. Yang dimana, kegiatan utama pilkada sebelum melaksanakan pemungutan suara pasti ada kegiatan kampanye yang dilakukan oleh calon kepala daerah dan partai politik untuk melakukan kampanye agar bisa memperkenalkan diri dan memperkenalkan program yang akan dilakukan. 

Nah, untuk melancarkan kegiatan kampanye diperlukan biaya yang cukup banyak untuk melancarkan kegiatan tersebut. Biaya yang dikeluarkan oleh calon kepala daerah untuk kampanye termasuk pembelian barang dan jasa , yang dapat menyebabkan peningkatan permintaan barang di pasar. 

Peningkatan permintaan barang ini dimulai ketika calon kepala daerah mengeluarkan uang untuk keperluan kampanye, contohnya penyediaan barang dan jasa seperti percetakan, penyewaan tempat, catering makanan, alat alat untuk kebutuhan kampanye, dan masih banyak lainnya. 

Namun permintaan barang yang meningkat biasanya bersifat sementara, yaitu hanya berlangsung ketika periode kampanye berlangsung saja,sehingga muncul ketidakstabilan bagi usaha lokal setelah masa kampanye berakhir. Walau demikian, peningkatan permintaan barang ini dapat menyebabkan efek positif jangka pendek bagi perekonomian lokal.

Dapat disimpulkan bahwa meningkatnya permintaan barang akibat biaya kampanye oleh kepala daerah menunjukkan hubungan yang kompleks antara politik dan ekonomi. Meskipun dapat memberikan keuntungan jangka pendek bagi perekonomian lokal,tetapi bisa meningkatkan pendapatan usaha kecil dan menengah seseorang yang menyediakan barang dan jasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline