Di era digital ini, hubungan manusia dengan gadget telah menjadi sangat erat. Gadget telah merangkul peran yang tak lepas dari kehidupan sehari-hari manusia. Mulai dari sarana komunikasi hingga alat produktivitas, kehadiran gadget telah merambah setiap aspek kehidupan kita. Dari bangun tidur hingga tidur lagi di malam hari, gadget telah menjadi sahabat setia yang menemani setiap langkah dan aktivitas. Meskipun penggunaan gadget membawa berbagai manfaat, seperti kemudahan akses informasi, konektivitas sosial, dan produktivitas yang meningkat, penting bagi kita untuk menyadari batasannya.
Gadget, terutama smartphone, telah mengubah cara kita berkomunikasi. Dari panggilan suara hingga pesan teks, dari obrolan video hingga media sosial, gadget memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang lain di mana saja dan kapan saja. Dengan aksesibilitas yang tak terbatas ini, hubungan interpersonal telah melintasi batas geografis dan waktu. Dibalik kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkannya, penggunaan gadget yang berlebihan telah menimbulkan berbagai dampak negatif, terutama terhadap kesehatan mata dan postur tubuh penggunanya. Mari kita telusuri lebih dalam tentang dampak buruk tersebut.
Menggunakan gadget secara berlebihan saat ini telah menjadi norma sosial yang tidak mengherankan lagi. Di meja makan, di ruang tunggu, bahkan di kamar mandi, orang-orang seringkali menemukan diri mereka terpaku pada layar gadget mereka. Fenomena seperti ini tidak terbatas pada satu kelompok usia tertentu, tetapi anak-anak, remaja, dewasa, bahkan lanjut usia semuanya terlibat dalam penggunaan gadget yang berlebihan.
Salah satu dampak yang paling jelas dari hubungan yang terlalu erat dengan gadget adalah terhadap kesehatan mata. Mata manusia tidak dirancang untuk memproses cahaya biru yang dihasilkan oleh layar gadget dengan intensitas yang tinggi. Paparan berkepanjangan terhadap cahaya biru ini dapat menyebabkan kelelahan mata, sindrom mata kering, dan bahkan kerusakan jangka panjang pada retina.
Cahaya biru yang berasal dari layar gadget ini juga dapat menyebabkan terganggunya produksi hormon melatonin, yang berperan atas siklus tidur dan bangun tubuh. Akibatnya, seseorang kemungkinan akan mengalami kesulitan tidur dan tidak nyenyak, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan.
Selain itu banyak dari kita cenderung menghabiskan berjam-jam dengan posisi tubuh yang tidak sehat saat menggunakan gadget. Salah satu dampak utamanya dapat meningkatkan risiko scoliosis, karena dampak buruknya terhadap postur tubuh. Ketika seseorang menggunakan gadget, terutama dalam posisi duduk, tidur atau membungkuk, tekanan diterapkan pada tulang belakang, terutama pada bagian leher dan punggung. Kebiasaan ini dapat mengubah struktur tulang belakang seiring waktu, terutama pada masa pertumbuhan selama masa kanak-kanak dan remaja.
Penggunaan gadget dalam jangka waktu berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan otot di sekitar tulang belakang. Ketika seseorang terlalu lama dalam posisi yang tidak alami, beberapa otot mungkin menjadi lemah sementara yang lain menjadi tegang dan tertekan. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan tarikan yang tidak merata pada tulang belakang, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kelengkungan abnormal.
Penggunaan gadget yang berlebihan juga dapat mengarah pada kecanduan. Kecanduan gadget, atau disebut juga sebagai nomophobia (fobia tidak memiliki ponsel), dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Ketika seseorang menjadi terlalu bergantung pada gadget untuk hiburan, komunikasi, atau pekerjaan, hal itu dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan mengarah pada masalah seperti kecemasan, depresi, dan isolasi sosial serta juga dapat mengakibatkan rendahnya aktivitas fisik. Ketika seseorang lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan gadget daripada berolahraga atau melakukan aktivitas fisik lainnya.
Dalam menghadapi dampak negatif penggunaan gadget yang berlebihan pada kesehatan mata dan postur tubuh, penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran akan pola penggunaan gadget kita dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak buruknya. Untuk mengurangi risiko dampak buruk penggunaan gadget yang berlebihan, penting bagi kita untuk mengatur waktu layar, melakukan istirahat secara teratur, dan mempraktikkan postur yang baik saat menggunakan gadget. Selain itu, penting juga untuk mencari keseimbangan yang sehat antara waktu yang dihabiskan dengan gadget dan waktu untuk berinteraksi dengan dunia nyata, berolahraga, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Dengan kesadaran akan potensi dampak negatifnya dan tindakan yang tepat untuk mencegahnya, kita dapat menjaga kesehatan mata dan postur tubuh kita, serta mengurangi risiko dampak negatif lainnya yang terkait dengan penggunaan gadget yang berlebihan. Dengan demikian, kita kedepannya dapat menikmati manfaat teknologi modern tanpa mengorbankan kesehatan dan kebahagiaan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H