Lihat ke Halaman Asli

Belajar dari Stress

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Apa sih yang dinamakan stress itu? Dari kalangan kita saat ini sering sekali mendengar kata-kata ini. Tidak asing bagi kita, setiap hari mendengar kata stres dalam lingkungan sekitar kita tinggal. Contoh fenomena yang terjadi dikalangan mahasiswa sperti: ketika tugas kuliah menumpuk,belum sempat mengisi perut dengan secuil makanan dan ketika uang kiriman belum datang, saat itu serasa ingin pergi dari dunia yang begitu kejam ini. Kebanyakan dari survey yang saya dapat dari teman-teman kuliah, yang mengalami kejadian seperti halnya diatas akan mengeluarkan kata-kata” Aku stress menghadapai ini semua”.

Dalam kehidupan yang kita jalani sehari-hari tidak boleh kita mengabaikan stress ini. Hidup tanpa adannya stress akan datar-datar saja, akan tetapi hidup hanya untuk stress itu tak mungkin juga untuk dijalani. Manusia harus bisa menyeimbangkan antara keduannya. Maksud stress disini bukanlah seperti halnya orang yang dipinggir jalan tanpa busana dan tanpa keluarga. Stress disini adalah keadaan yang tidak menyenangkan yang dirasakan individu yang mempengaruhi kondisi fisik dan psikisnya.Stress disini biasannya terjadi ketika individu dituntut untuk beradaptasi atau menyesuaikan dirinya sedangkan individu belum cukup mampu untuk melakukannya.

Sumber-sumber psikologis dari stres tidak hanya menurunkan kemampuan kita untuk menyesuaikan diri, tetapi secara tajam juga mempengaruhi kesehatan kita. Banyak, bahkan hampir semua penyakit fisik yang dialami orang yang datang memeriksakan diri ke dokter berhubungan dengan stres. Stress dapat meningakatkan risiko terkena berbagai jenis penyakit fisik, mulai sakit kepala, gangguan pencernaan,asma sampai penyakit jantung,kanker dan AIDS. Maka dari itu hidup harus penuh dengan kebahagiaan dan warna yang indah dari para teman,sahabat dan yang terpenting adalah keluarga. Karena ketika seseorang memilki hubungan sosial yang baik dan memiliki teman yang banyak maka akan melindungi kekebalan tubuh dari stres. Dukungan sosial yang baik akan membuat seseorang selalu bahagia dan tidak akan merasa sendiri. Contoh, ketika seseorang divonis sakit kanker yang sudah stadium lanjut bahkan dokter mengatakan umurnya sudah tidak panjang lagi, maka seseorang tersebut pasti akan mengalami stres. Yang dipikirkannya hanyalah kematian dan tidak ada gunannya dia sekarang ada. Dalam kasus seperti ini, social support sangat membantu untuk meringankan rasa sakit yang melanda tubunnya saat ini. Kebersamaan dengan keluarga dan teman sangat berharga untuknya. Karena ia tidak akan ada waktu untuk merasakan sakit yang dideritannya dan ia akan terus merasakan kebahagiaan.

Selain itu ada banyak hal yang dapat mengurangi stres seperti halnya: harapan akan kemampuan diri,optimis dalam hidup, ketahanan psikologis yang meliputi komitmen yang tinggi,tantangan yang tinggi,dan pengendalian yang kuat. Selanjutnya cara mengurangi stres dengan coping stres yang meliputi penyangkalan akan adannya stressor dan menghadapi atau mengubah stressor tersebut menjadi hal yang positif, dan identitas etnik. Identitas etnik disini maksudnya adalah ketika seseorang memiliki kebanggaan terhadap identitas ras atau identitas etnik. Orang-orang Afrika-Amerika umumnya mempunyai risiko lebih besar dari pada Eropa-Amerika dalam masalah kesehatan yang kronis seperti obesitas,hipertensi, penyakit jantung dan tipe-tipe kanker tertentu. Stressor tertentu yang sering dihadapi oleh orang-orang Afrika-Amerika seperti rasisme,kemiskinan,kekerasan dan kondisi kehidupan yang padat, akan mengakibatkan tingginya risiko masalah kesehatan. Akan tetapi, orang-orang Afrika-Amerika sering menunjukkan ketahanan yang tinggi terhadap stres.

Sedikit pengetahuan diatas semoga dapat memberi manfaat dan pengetahuan baru dalam diri kita. Kita harus menghadapi hidup dengan penuh positif. Jadikanlah mimpi dan harapan kita menjadi pemicu positif dalam menjalani hidup saat ini. Selalu berikan senyuman terindah kita untuk orang-orang yang ada disekeliling kita. Tuhan telah menunjukkan kesempurnaan dibalik kekurangan yang terlihat oleh mata kita. So, jadikan diri kita sebagai pahlawan positif untuk diri sendiri dan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline