Lihat ke Halaman Asli

Antara Laptop dan Madorotnya

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siapa sih yang tidak tahu laptop? Ya sekarang laptop bukan menjadi barang yang asing lagi bagi kita. Dari pejabat negara sampai penjual cabai pun semua kenal laptop. Jadi, jangan heran kalau melihat tukang becak bawa laptop.

Sebuah komunitas belajar, mahasiswa FKIP UNS Kampus VI telah menerapkan belajar melalui media internet, yaitu materi-materi perkuliahan dapat diakses lewat internet dan pengumpulan tugasnya pun melalui internet. Oleh karena itu, laptop menjadi suatu kebutuhan bagi mahasiswa FKIP UNS Kampus VI.

Hampir semua mahasiswa mententeng laptop di dalam kampus. Di setiap sudut kampus terdapat mahasiswa yang sedang membuka laptop untuk akses internet. Bahkan pada waktu perkuliahan pun ada beberapa mahasiswa yang sempat membuka laptop untuk akses internet. Ada yang sedang browsing, download, baca artikel, bahkan tidak jarang kita temukan mahasiswa yang sedang asik bermain Facebook. Padahal dosen tidak meminta mahasiswa untuk membuka laptop pada saat perkuliahannya berlangsung. Hal inilah yang menimbulkan madorot dalam pemakaian laptop, meskipun masih banyak madorot lain dari laptop.

Seseorang yang sedang menuntut ilmu (mengikuti perkuliahan) yang diharapkan pertama kali adalah sebuah keridoan guru (dosen). Sedangkan yang selanjutnya adalah ilmunya. Ilmu yang kita dapat akan sia-sia tanpa rido dari guru.

Mengapa rido guru? Guru adalah sosok yang sama derajatnya dengan orang tua kandung kita. Apabila orang tua adalah orang yang menurunkan kita dari langit ke bumi (melahirkan kita), maka guru adalah orang yang mengangkat kita dari bumi ke langit (mengangkat derajat kita). Kita tahu mana yang benar dan yang salah, yang baik dan yang buruk itu semua karena guru.

Berdasarkan kutipan di atas, sudahkah kita berbakti pada guru/dosen kita? Untuk itu, mari kiat bersama-sama berbakti pada dosen kita mulai dari hal yang paling kecil, yaitu dengan menghargainya pada saat perkuliahan untuk tidak membuka laptop pada saat dosen mengajar (dengan catatan dosen tidak menyuruh membuka laptop).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline