Lihat ke Halaman Asli

PTK (KD 1)

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Latar Belakang PTK

Sebuah bangsa akan maju apabila pendidikan dalam bangsa tersebut maju. Jepang yang hancur pada tahun 1945 kini telah bangkit kembali, bahkan telah menjadi salah satu negara maju di dunia. Kemajuan Jepang tidak lain diawali karena setelah terjadinya bom Hirosima-Nagasaki, yang ditanyakan oleh Kaisar Jepang adalah bukan berapa kerugian yang dialami, tetapi ia bertanya berapa guru yang masih hidup. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa Jepang benar-benar mengutamakan pendidikan dalam perkembangannya. Hal ini jelas bahwa kemajuan negara tergantung dari kemajuan pendidikannya.

Kemajuan pendidikan itu sendiri bukan di tangan para pemerinta atau pejabat-pejabat pendidikan, tetapi ada di tangan para guru. Guru yang seperti apa yang dibutuhkan negara kita? Tetntunya guru yang profesional. Untuk bisa menjadi professional, guru harus mampu mengembangkan keahliannya dalam mengajar. Pengembangan keahlian ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya yaitu melalui kegiatan penelitian tindakan yang tujuan utamanya adalah untuk perbaikan pendidikan.

Perbaikan pendidikan dimulai dari ruang lingkup yang paling kecil, yaitu kelas. seringkali terjadi masalah dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Misalkan masalah iteraksi dengan siswa, penggunaan metode pembelajaran, media, evaluasi, ataupun yang lainnya yang hal ini harus segera diselesaikan agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan nyaman dan tercapainya tujuan yang diharapkan.. Oleh karena itu, perlu ada perbaikan dan penyempurnaan dalam proses kegiatan pembelajaran tersebut. Salah satunya melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

PTK yang sekarang ini telah berjalan hanya terfokus pada peningkatan hasil belajar. Padahal bukan itu yang kita harapkan. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang mengacu pada perbaikan proses pembelajaran. Sedangkan hasil nantinya akan mengikuti proses. Jika prosesnya baik, maka hasilnya pun baik. Untuk itu perlu kita kupas lagi apa khakikat PTK yang sebenarnya agar kita tidak salah dalam mengasumsikannya.

Khakikat PTK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu studi sistematis yang berangkat dari masalah yang muncul di dalam kelas guna mengupayakan perbaikan praktik-praktik pembelajaran agar masalah tersebut dapat terpecahkan dan dilakukan oleh partisipan (guru) dengan refleksi berdasarkan kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan sendiri.

Dari pengertian di atas dapat kita cerna bahwa PTK berusaha melibatkan action dari seluruh sistem yang ada di kelas, sebagai metode eksplorasi dan memecahkan masalah, menjawab masalah yang ada di kelas, memberi makna kepada situasi yang dihadapi sekarang (apa yang ingin dirubah/ditingkatkan/disempurnakan), PTK tak sekedar mengajar, dan PTK dilaksanakan secara sistematis.

PTK merupakan penelitian yang terfokus pada proses, bukan hasil. Dalam hal ini yang diteliti adalah peneliti itu sendiri tentang bagaimana agar kinerjanya menjadi lebih berterima dengan siswa dan lebih mendorong kemajuan belajar siswa. Jadi, kejujuran dan keterbukaan merupakan kunci pokok dalam penelitian ini. Peneliti harus mau mengakui segala kekurangan dan menerima semua kritik-kritik tentang dirinya sehingga hal ini menjadi acuan dalam perbaikan kinerjanya. Sedangkan hasil (hasil belajar) adalah dampak dari tindakan yang dilakukan oleh guru.

PTK bukanlah sebuah penelitian yang berlandaskan pada sebuah teori (menguji teori), tetapi berlandaskan pada masalah yang timbul di lapangan (kelas) untuk mencari pemecahannya. Sedangkan teori dapat dijadikan sebuah referensi (bila cocok). Misal dalam suatu kelas terjadi masalah yang harus segera dipecahkan. Kebetulan ada teori yang selaras dengan masalah yang ada, yaitu terdapat tentang cara pemecahan masalah tersebut. Hal ini dapat dijadikan referensi dalam penelitian (menerapkan teori tersebut). Akan tetapi harus diingat bahwa tujuan penelitian ini bukan menguji teori, tetapi justru mengkritik teori atau mungkin menyempurnakan teori tersebut.

PTK didasarkan pada situasi praktis yang tujuannya untuk memecahkan masalah yang ada dalam kelas sehingga perlu melibatkan berbagai pihak yang berkaitan (guru/peneliti, siswa, kepala sekolah, atau pihak-pihak lainnya). Subjek penelitian adalah peneliti itu sendiri. Untuk itu, peneliti harus berani dan jujur dalam mengevaluasi dirinya sendiri sehingga nantinya dengan PTK ini akan terjadi perubahan perilaku/kerja yang lebih baik lagi. Keberhasilan PTK ditentukan oleh keberanian peneliti untuk mengkritik dirinya sendiri dan mencari kekurangan-kekurangan apa yang ada dalam dirinya. Kritikan-kritikan inilah yang nantinya dijadikan sebagai perbaikan untuk selanjutnya. Jadi, kita harus siap merefleksi dengan jujur tentang tindakan-tindakan yang kita lakukan dalam penelitian.

Analisis yang mendalam akan menentukan keakuratan hasil penelitian. Untuk itu data-data yang dianalisis harus berasal dari berbagai sumber dan menggunakan berbagai teknik agar peneliti dapat lebih memahami dari apa yang telah ditemukan atau yang kita kenal dengan istilah triangulasi. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Terdapat berbagai macam kelebihan dan manfaat dari PTK. Akan tetapi, pepatah mengatakan tiada gading yang tak retak. Oleh karena itu, PTK pun memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan yang sering terjadi adalah ketidaksanggupan peneliti untuk mengakui kekurangan dirinya sendiri. Sebagian besar peneliti berambisi agar penelitiannya berhasil dan selesai dengan cepat sehingga terkadang data yang diperolehnya tidak sesuai dengan kenyataan. Untuk itu, mulai sekarang mari kita sadarkan diri kita untuk menjalankan PTK yang benar-benar sesuai dengan prosedur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline