Publikasi ilmiah menjadi suatu hal yang penting bagi seorang guru. Selain mengajar dan mendidik siswanya, guru haruslah mengembangkan profesionalismenya. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan publikasi ilmiah. Hal tersebut sejalan dengan Permenpan Nomor 16 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional dan angka kredit guru.
"Tugas guru itu diikat oleh peraturan Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya. Jadi, semua guru semua Panjenengan ini diikat tugasnya. Apabila guru bisa melaksanakan tugas yang diamanatkan oleh pemerintah melalui Permenpan tersebut, maka itu termasuk guru yang Insyaalloh akan profesional," jelas Drs. Teguh Suyitno, M.Pd Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Semarang pada acara diklat di Wilayah Kerja Kantor Kementerian Kabupaten Pemalang.
Teguh Suyitno mengemukakan, bahwa ada dua tugas yang harus dilakukan guru. Pertama pembelajaran, yang terdiri dari persiapan, pelaksanaan, dan penilaian. Maka di situ sudah diikat oleh penilaian kinerja guru. Yang kedua, tugas pengembangan keprofesian berkelanjutan, yaitu pengembangan diri yang salah satunya dengan publikasi ilmiah.
Berkaitan dengan publikasi ilmiah, masih banyak kendala yang dihadapi oleh guru. Untuk menjawab persoalan tersebut, Balai Diklat Keagamaan Semarang mengadakan pelatihan publikasi ilmiah di Wilayah Kerja Kantor Kementerian Kabupaten Pemalang. Kegiatan dilaksanakan pada 13-18 (2/2023). Kegiatan ini diikuti oleh 35 guru dari jenjang MI, MTs, MA, dan guru PAI SD, SMP, SMA/ SMK. Pelatihan akan menjadi sarana untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pengembangan profesi menjadi lebih maju.
H. Roziqun, S. Ag., M.Pd selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang berpesan bahwa, ada beberapa hal yang harus kita kuasai yaitu komunikasi dan kolaborasi, kemampuan bekerja sama dengan orang lain. Kita juga perlu kreatif, harus berinovasi, sehingga tidak tergilas Zaman. "Di madrasah, perlu meningkatkan kemampuan kompetensi SDM di atas rata-rata. Hari ini merupakan kesempatan yang luar biasa untuk meningkatkan kompetensi, kemampuan, sehingga bisa membuat publikasi ilmiah," imbuhnya pada acara pembukaan pelatihan.
Pelatihan dari hari pertama sampai lima hari ke depan akan dijelaskan langsung oleh widyaiswara Drs. Teguh Suyitno, M.Pd dan Lily Nurulia, S.S., M. Pd dan juga melalui akun LMS (Learning Management System) BLC sebagai fitur kelas untuk mengunduh materi dan pengumpulan tugas. Kegiatan pelatihan ini diharapkan menjadi pemantik guru yang profesional (Nurhidayah).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H