Lihat ke Halaman Asli

Sri Nurhayati

Digital Marketer I Content Writer

Smart Farming dan Pertanian Presisi sebagai Pertanian Masa Depan

Diperbarui: 21 April 2022   11:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto petani dengan laptop. Sumber foto: Freepick oleh Jcomp)

Indonesia adalah salah satu negara agraris penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Selain itu, karet dan kopi juga komoditas produk ekspor andalan Indonesia. 

Sebagai negara agraris, Indonesia pastinya resah karena perubahan iklim dan kenaikan populasi dunia yang mempengaruhi produksi pertanian. Mulai dari petani kecil hingga pelaku bisnis pertanian besar mengalami dampak ini. 

Food and Agriculture Organization (FAO) memprediksi tahun 2050, permintaan sektor pertanian akan naik 70% mengingat adanya kenaikan populasi. 

Untuk menghadapi situasi ini, negara - negara agraris harus mulai membenahi sistem pertanian agar lebih komprehensif. Negara maju seperti Jepang bahkan sudah mengaplikasikan sistem smart farming dan pertanian presisi. 

Lalu, apakah smart farming dan pertanian presisi adalah wujud pertanian masa depan? Teknologi apa yang akan digunakan?

Smart farming dan pertanian presisi

Perkembangan teknologi dan digitalisasi membawa perubahan untuk semua sektor kehidupan, tak terkecuali pertanian. Smart farming dan pertanian berkelanjutan bukan dua hal yang berbeda. Keduanya saling berkesinambungan. Pertanian presisi tidak akan berjalan apabila tidak didukung oleh sistem smart farming. 

Smart farming atau pertanian pintar adalah metode pertanian yang menggunakan perangkat digital (gadget dan laptop), internet, Artificial Intelligence (AI), robot, drone untuk mengumpulkan informasi lapangan seperti kelembapan tanah, kandungan mineral tanah, kondisi cuaca, dan sebagainya.

Sedangkan precision agriculture atau pertanian presisi adalah cara bagaimana mengefektifkan penggunaan bahan kimia agar tidak berlebihan dan mengurangi efek samping terhadap lingkungan. 

Pertanian presisi dapat mengurangi biaya operasional dengan menerapkan konsep pemetaan digital dan analisis mendalam sebelum melakukan melakukan penanaman. 

Dengan mengetahui topografi wilayah, petani dan pelaku bisnis dapat mengetahui kondisi tanah apakah cocok ditanami tanaman atau tidak. Mereka juga dapat melakukan pemetaan untuk aliran irigasi sehingga dapat mengurangi risiko kekeringan karena kurangnya ketersediaan air. 

Teknologi dalam pertanian presisi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline