Bandar lampung, jalan Prof. Dr. Hamka, (21/03/2023). Banyaknya masyarakat yang menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar minyak (BBM) seperti kendaraan pribadi motor dan mobil dibandingkan dengan kendaraan umum.
Minyak bumi merupakan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui, yang artinya minyak bumi dapat habis bila digunakan terus menerus.
Minyak bumi itu sendiri terbentuk dari proses pengendapan fosil hewan dan tumbuhan yang berlangsung selama ribuan tahun. karena itu, butuh waktu lama agar minyak bumi bisa tersedia kembali. Dalam mentri ESDM Arifin Tasrif memperingatkan, jika minyak bumi habis maka manusia akan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, dan harga bahan bakar akan meroket tinggi, sehingga sisa-sisa bahan bakar yang ada akan diperebutkan dengan harganya melambung seiring dengan banyaknya permintaan.
Sebagai contoh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) resmi naik pada Sabtu (3/9/2022). Diketahui, harga Pertalite saat ini Rp 10.000 dari harga sebelumnya Rp 7.650, Solar Rp 6.800 dari Rp 5.250 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.650 per liter menjadi Rp 14.850 per liter.
Salah satu penyebab minyak bumi cepat habis yaitu teknologi tidak ramah lingkungan mengenai eksplorasi minyak di laut lepas. Minyak bumi terus disedot dan dipergunakan untuk aktifitas perekonomian manusia.
Agar keberadaan minyak bumi lebih lama, kita sebagai warga negara berkewajiban untuk menghemat penggunaan minyak bumi. Ada banyak cara yang dapat kita terapkan dalam kehidupan untuk mengurangi penggunaan minyak bumi. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk menghemat penggunaan minyak bumi:
1. Menghemat penggunaan bbm dengan mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi menjadi transportasi umum.
2. Mengurangi pemakaian kantong plastik karena plastik
3. Menggunakan sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan
4. Membuat inovasi baru untuk mengganti penggunaan minyak bumi menjadi energi alternatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H