Lihat ke Halaman Asli

Nurhayati

Penulis biasa

Mindfulness Life Part 1: Food Rules

Diperbarui: 23 Januari 2024   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Dokprib

Hallo
Saya Hayati. Saat ini saya sedang belajar untuk mengenal hidup saya. Saya memang banyak melakukan perenungan dalam hidup, di Islam dikenal dengan Muhasabah. Membuat hidup saya lebih bermakna adalah fokus saya untuk saat ini.

 Maka untuk menemukan kebermaknaan itu saya harus mengubah kebiasaan buruk saya dengan menerapkan konsep mindfulness life.
Mindfulness life adalah kesadaran dan perhatian penuh terhadap apa yang terjadi di dalam diri kita dan menyadari apa yang sedang kita lakukan. So that, how I try to mindfulness life?

No Handphone while Eating

Anyway, saya punya kebiasaan memainkan Handphone saat makan. Sekedar membalas chat teman, melihat status Whatsapp atau scrool reels di Instagram menjadi hal yang menarik bagi diri saya pribadi. Apakah kamu berpikir demikian juga?
 Namun, ternyata kebiasaan seperti itu membuat saya sekedar menjadikan makan sebagai hal yang biasa dan tidak bermakna. Walaupun fisik saya merasakan kenyang dan terisi. Namun, Saya tidak merasakan kenikmatan batin ketika memakan hidangan nasi. Sehingga kadang beberapa nasi terbuang karena yang terpenuhi hanya kenikmatan fisik atau jasmani saja.
 Saya lupa bahwa ada banyak orang yang mungkin belum makan saat ini, ada banyak orang yang mungkin panas-panasan demi sesuap nasi, ada banyak orang yang mungkin tidak kenyang dengan dua sendok nasi. Bahkan lebih parah, mungkin doa saya sebelum makan hanya sekedar doa namun tidak saya resapi makna dibalik doa itu.

Saya lalu mengubah kebiasaaan itu dengan tidak memainkan handphone saat makan. Hari pertama sangat sulit bagi saya, karena saya harus menahan diri dari segelintir notifikasi yang masuk, bisa saja notifikasi itu dari orang yang saya tunggu-tunggu. Hehe bercanda..
Namun, beberapa hari ini syukur saya bisa pelan-pelan melawan itu dengan menguatkan prinsip saya untuk mengubah kebiasaan itu. Saya lebih memaknai setiap suapan yang saya masukkan ke mulut, saya lebih memaknai energi apa yang akan masuk ketika saya makan, dan saya lebih memaknai untuk apa energi itu saya pergunakan nantinya. Terkadang, saya memenjamkan mata untuk membuat diri fokus dan menyadari apa yang sedang saya lakukan. Memang terkesan aneh, tapi itu cara saya untuk mindfull terhadap apa yang saya makan.

Finishing Your Food

Siapa punya kebiasaan membuang makanan ketika tidak habis?
Saya kadang seperti itu, hal ini terjadi karena biasanya dibelikan nasi bungkus ketika ada kegiatan organisasi, dan porsinya memang sangat banyak. Tetapi saya punya cara untuk meniatkan makanan itu ke makhluk hidup lain yang ada di tempat pembuangan (bak sampah, tanah). Heehe gak salah kan niatnya?

Namun perlu kita sadari, ketika melatih diri untuk lebih memaknai apa yang kita makan dengan cara No Handphone While Eating akan membuat kita sadar terhadap apa yang sedang kita lakukan saat makan. Secara tidak sadar, itu akan mempengaruhi jumlah asupan yang kita ambil sehingga melatih diri untuk Finishing your food, tanpa membuang makanan.

 Selain itu, lama-lama kita akan menjadi sadar terhadap sisi halal dan thoyyib apa yang kita makan tersebut. Karena yang halal belum tentu thoyyib. Namun yang thoyyib sudah tentu halal.
Yuk kita pelan-pelan melatih diri untuk lebih mindfull terhadap apa yang sedang kita lakukan

Kita bisa lebih banyak diskusi di Instagram @haayatiiiiiiii




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline