Lihat ke Halaman Asli

Nur Hayati

Mahasiswa

Antusiasme Masyarakat dalam Menyambut Maulid Akbar di Kanzuz Sholawat, Pekalongan

Diperbarui: 2 Januari 2024   20:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan sarana bagi umat muslim untuk merayakan kelahiran Nabi Agung, Nabi Mulia, Nabi pembawa pesan Allah SWT. Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab memiliki arti hari lahir. Peringatan Maulid Nabi  sudah ada jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat dan menjadi sebuah tradisi yang sudah berkembang di dalam masyarakat Islam, hal tersebut sebagai bentuk penghormatan dan pengingat akan kebesaran serta keteladanan Nabi Muhammad saw.

Peringatan maulid nabi atau taqdimul maulidi an-nabi yang dilaksanakan di Kanzuz Sholawat, Pekalongan ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para warga, alasannya sangat simpel karena ketika kita menghadiri acara maulid nabi, maka kita akan mengaharapkan 4 perkara sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam syair-syair masyhur yang sering dilantunkan dalam peringatan maulid nabi, yaitu:

1.Supaya kehidupan kita diberkahi oleh Allah swt  ( )

2.Diberikan hidayah, sebab adanya kemulyaan nabi  ( )

3.Diberikan wafat dalam keadaan husnul khotimah  ( )

4.Dihindarkan dari segala macam fitnah  ( )

Rangkaian acara maulid nabi muhammad saw yang diadakan di kanzuz sholawat ini, sebenarnya sama dengan acara maulid nabi pada umumnya, yang membedakan hanya rangkaian acara disini cukup padat, dimana acara yang dilaksanakan sebelum puncak acaranya sangat bervariasi. Sedangkan pada hari puncaknya, acara ini sudah dimulai sejak pagi hari. Bahkan yang datang tidak hanya dari Pekalongan saja, melainkan dari luar kota juga. Lebih meriah lagi karena Gus Miftah Maulana Habiburrahman, selaku ketua pelaksana dan juga pengurus Majlis Kanzuz Sholawat  hadir untuk menyampaikan sambutan.

Nabi Muhammad saw merupakan salah satu dari nabi yang bisa bertemu secara langsung dengan Allah swt selain Nabi Musa as., namun keduanya memiliki perbedaan jika nabi musa meminta kepada Allah swt agar bisa dipertemukan, sedangkan Nabi Muhammad saw Allah swt lah yang memintanya untuk bertemu. Selain itu, ketika Allah swt bertemu dengan musa di bukit Tursina Allah swt meminta kepada musa untuk mencopot sandalnya, sedangkan ketika nabi muhammad bertemu Allah swt di Sidratul Muntaha dan melepaskan sandalnya, maka Allah berkata "Wahai Muhammad pakailah sandalmu karena langit ingin di injak-injak oleh sandalmu".

Orang yang sering mendengar cerita tentang nabi maka akan menimbulkan rasa cinta kepada beliau nabi mihammad. Dalam majlis ini mengajak kita untuk kenal.kepada nabi muhammad saw. Zaman dulu, ketika nabi masih hidup jika umatnya rindu kepada beliau maka mereka akan pergi ke masjid untuk bertemu dengan beliau. Sedangkan, orang sekarang kalau rindu kepada nabi maka harus mengunjungi majlis yang mengajarkan tentang kehidupan dan akhlak nabi Muhammad saw.

Dalam sebuah hadis diriwayatkan, bahwa nabi pernah bertanya kepada para sahabatnya mengenai siapakah orang yang paling beriman. Para sahabat pun mulai menjawab satu persatu, namun jawaban mereka tidak dibenarkan oleh Nabi Muhammad saw. Akhirnya, nabi memberikan jawaban atas pertanyaannya tersebut, beliau berkata bahwa orang yang memiliki iman yang menakjubkan adalah orang-orang yang datang dan beriman kepada nabi setelah beliau wafat, padahal mereka tidak pernah berjumpa dengannya, mereka hanya mempercayai mukjizat yang diberikan oleh Allah swt kepada nabi Muhammad saw.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline