Lihat ke Halaman Asli

Bunda Nurhayati

Pengajar, Penulis, Pengarang, Motivator

Syair Untuk Negeri: Palembang dan Sekitarnya

Diperbarui: 27 Juni 2024   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

                                                                                               
Sawah menghijau dialiri air
Padi menguning berbulir-bulir
Kami mencoba untuk bersyair
Mari disimak sampai akhir

Mahmud Badaruddin nama Sultannya
Jembatan Ampera ikon kotanya
Kapal selam makanan khasnya
Kota Palembang itu pastinya

Dulmuluk adalah teater tradisional
Keberadaannya sejak zaman kolonial
Dialognya tak sekedar gombal
Syairnya syarat pesan moral

Di tengah Musi muncul daratan
Pulau Kemaro jadi sebutan
Legenda cinta dua insan
Putri Palembang Jejaka Tan

Sungai Musi membelah Palembang
Air mengalir menuju Sungsang
Wisatawan banyak yang datang
Kuliner udang jadi perlambang

Selain udang ada Sembilang
Enak juga dimasak pindang
Makan bersama ala ngidang
Penghibur hati saat midang

Pemerintah Banyuasin membuka mata
Sungai Sembilang sedang ditata
Andalan Sumsel bidang ekowisata
Pembangunan kedepan semakin nyata

Syair dan pantun dihentikan
Sampai batas yang diberikan
Mohon dimaaf atas kekhilafan
Semoga lain waktu  dipertemukan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline