PROLOG
Kanaya duduk termenung seorang diri di sebuah kamar rumah sakit sembari menahan ngilu di perutnya.
Sungguh tega kamu mas aku ini istrimu bukan babu mu. Kamu lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan istrimu. Padahal aku ini sedang mengandung dan mempertaruhkan nyawaku. Kau tidak merasakan apa yang kurasakan.
Suami Kanaya selalu berbuat sekehendak hatinya tanpa mendengarkan dan tak perduli dengan saran orang lain.
Bersambung ....
Page 1
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI