Lihat ke Halaman Asli

NurhasnahSS

An English Teacher

Emang Bisa Literasi Tiga Bahasa di UPT SMP Negeri 2 Tigaraksa

Diperbarui: 17 Februari 2023   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dokpri

Dokpri

Dokpri

Dokpri

Dokpri

Menurut Elizabeth Sulzby "1986", Literasi adalah kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi "membaca, berbicara, menyimak dan menulis" dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya.  Literasi adalah sebuah skill yang dimiliki seseorang baik dari segi kemampuan dalam berbicara di depan umum , mendengarkan informasi dengan baik dan menyampaikan kembali pada orang serta menuliskan apa yang di dengar dan didapat.  Skill ini tidak semu dimiliki oleh banyak orang.  Terkadang ada yang bisa bicara didepan oarng banyak akan tetapi tidak bisa menulisknnya  kembali.  Ada yang bisa menulis tapi tidak  bisa menyampaikan nya pada orang lain secara lisan dan sebaliknya

Kemampuan berliterasi ini  di latih pada setiap hari jumat dan di lakukan oleh murid UPT SMP Negeri 2 Tigaraksa. Semua murid mendapakan giliran , gikiran perwakilan kelas. Kali ini yang bertugas adalah murid kelas 7b.  Semua pelaksana mendapaktan tugas yang berbeda-beda .  Ada yang berperan sebagai pembawa acara, sebai pembaca Alquran berserta artinya, membawakan pidato tiga bahasa dan membacakan novel yang dipilih dan di seleksi terlebih dahulu oleh wali kelas.  Pidato tiga bahasa yang di sampaikan dengan menggunaka bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang. 

Sorak sorai  audience bergema ketika giliran pidato bahasa Jepang di sampaikan mulai dari pengenalan nama. Watasino  namae wa  Aninda desu.  Aninda adalah murid yang menyampaikan  pidato itu.  Pidataonya tentang GOMI ( Sampah).  Selanjutnya Pidatao bahasa arab yang berjudul israk mikraj disampaiak olhe adanda Raditia Alfath. Dan yang terakhir adalah pidato bahasa inggris tentang Insecure dibawakan oleh Rahcma.  Mereka menyampaikan cukup fluently  untuk usia mereka yang notabenenya tidak ada belajar bahasa arab dan jepang.   Semua anak memiliki kemampuan yang  sudah ada dari lahir tinggal guru  untuk mengarahkan dan menggali potensi  mereka.

Tidak mudah membawakan pidato dengan menggunakan bahasa asing. Apapun hasil penyampaiannya ya itulah usaha dan karya mereka. Mereka sudah hebat bisa  sampai pada titik tersebut sebagai pendidik perlu mengapreasiasi mereka.  Kembali lagi pada tujuan literasi adalah mengakomodir  voice,choice dan ownership murid.  Ketika murid bahagia dan bangga  merupakan salah satu indicator  sekolah menyenangkan.  Mari ciptakan zona nyaman dan menyenangkan untuk murid kita agar mereka bahagia dunia dan akhirat sebagaiman cita-cita bapak pendidikan KI Hajar Dewantara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline