Lihat ke Halaman Asli

NurhasnahSS

An English Teacher

Lato-lato Become Hero

Diperbarui: 8 Januari 2023   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dokpri

Lato lato adalah permainan  yang trend di tanah air akan tetapi  dilarang di Negara asalnya. Lato-lato ini bukan permainan asli penduduk negeri ini.  Lato-lato berasal dari Negara Amerika yang pernah trend pada tahun  1970.  Mainan ini di Amerika  tidak terbuat  dari bahan yang  sama dengan yang ada di Indonesia itulah sebabnya dilarang di Negara asalnya..   Lato- lato di Amerika biasa di sebut dengan istilah Clackers,click-claks,knokers,kerbangets dan calnkers.

Di Indonesia lato lato masuk pada tahun 1990 dan mulai trend pada tahun 2022.   Orang bugis menyebut mainan ini dengan nama katto-katto dan orang jawa menyebut nama lato-lato dengan ethek-ethek.   Permainan memang mengansyikkan untuk siapa saja mulai dari  anak-anak,  orang muda bahkan orang tua.  Mau dari mana  saja asal permainan yang penting menbuat penggunanya happy.  Ada baiknya juga  permainan ini membantu anak- generasi muda bangsa  meninggalkan Gaway meski  dalam waktu yang tidak lama.    Waktu yang sementara cukup mempengaruhi ketergantungan  mereka pada pengguaan  hand phone, tablet ,smart phone dan lain-lain yang membuat mereka lupa segalanya.  Lupa belajar, lupa tatakrama dan bahkan lupa etika pada manusia, baik manusia  seusia, dewasa dan orang tua.

 Lato- lato ini cukup melatih focus dan kecepatan pengguna dalam bermain dan kesigapan mata, teliga  pada saat memainkannya.  Kehati-hatian juga  di dapat dalam memainkan permainan ini. Jika tidak hati-hati akan membahayakan diri sendiri bahkan orang yang dekat dengan pemain lato lato ini.   Nilai yang dapat di ambil dari permainan ini adalah berhati- hati  terhadap diri dan orang lain,  bermain pada tempat yang  aman dan nyaman baik untuk pengguna dan orang lain. Permainan nya tidak menghabiskan banyak biaya akan tetapi menjadi primadona generasi muda.  Tentunya berbeda dengan permainan yang ada di dunia maya yang sering menjadikan anak- anak kita kecewa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline