Murid adalah asset sekolah dan asset Bangsa yang perlu dikelola dan di gali potensinya agar mereka ready menghadapi duni nyata dan selamat dunia dan akhirat. Untuk menggali potensi yang mereka miliki ada banyak cara yang dilakukan sekolah, salah satu cara yang dilakukan sekolah adalah mengakomodir voice,choice dan ownership mereka.
Kurikulum merdeka menerapkan prinsip projek penguatan profil pelajar pancasila. Prinsip ini bersifat holistic, kontekstual, berpusat pada murid dan explorative.
Dalam penerapan projek ini ada beberapa tema yang bisa di terapkan pada satuan penddikan. Adapun tema yang bisa diterapkan diantaranya Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal,,Bhinika Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi,Berekayasa Dan Berteknologi, Kewirausahaan, Dan Kebekerjaa serta Budaya Kerja.
Pada kali ini kelas yang diampu mengambil tema Berekayasa dan Berteknologi. Sebagaimana yang kita pahami teknologi senantiasa terkoneksi dengan digitalisasi dan literasi. Sebelum memahami digitalisasi murid perlu memahami literasi dan numerasi untuk memudahkan mereka pada pemahaman teknologi yang setiap waktu berubah.
Sebagai seorang pendidik guru perlu meng upgrade ilmu , kreatif ,inovatif untuk mengakomodir semua kebutuhan murid. Untuk memenuhi itu semua perlu penerapan kurikulum yang flexible dan sesuai dengan tuntutan zaman.
Salah satu cara yang dilakukan untuk mengakomodir perkembangan zaman dan mempersiapkan murid ready menghadapi era 4,0 dan menuju era 5,0 adalah dengan membekali mereka life skill. Life skill yang sudah mulai diterapkan di UPT SMP Negeri 2 Tigaraksa adalah penerapan literasi Digital.
Literasi digital ini bertujuan untuk membekali murid kami cakap dan bijak dalam penggunaan platform digital. Platform digital ini berfungsi untuk mendidik murid kratif dan inofatif sebagaimana tujuan murid yang memiliki character profil pelajar pancasila. Profil pelajar pancasila bertujuan membetuk murid beriman dan bertaqawa, berakhlak mulia,berkebhinikaan global, gotong royong, mandiri ,kreatif,inofatif dan bernalar kritis
Kreatifitas yang dilakukan di UPT SMP Negeri 2 Tigaraksa adalah pembuatan product Komik. Komik ini di buat oleh murid sebagai projek pada akhir pembelajaran.
Para murid membuat projek ini dengan menggunakan gawai dan menggunakan personal computer yang ada di laboratorium computer sekolah. Penggunaan asset sekolah yang ada seperti laboratorium computer, perpustakaan dan reading corner sangat memudahkan murid dalam berkarya.
Penggunaan lab dilakukan secara bergantian perkelas dengan berkoordinasi dengan Laboran dan berkolaborasi dengan guru IT . Sebelum menggunakan lab tentunya dipastikan jaringan internet bekerja dengan baik atau tidak ada gangguan.
Waktu yang digunakan adalah waktu yang sesuai dengan jam pelajaran. Penggunaan jam pelajaran tidaklah cukup. Pengerjaan tugas projek pembuatan komik dilanjutkan di rumah dengan menggunakan gawai atau personal computer yang mereka punya .