Lihat ke Halaman Asli

Asyura di Jakarta

Diperbarui: 11 Oktober 2016   00:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak ada lagi timpan, pulut merah dan putih

semerbak bunga

Bubur kanji yang gurih, mengepul hangat

tak tersisa

Tabut-tabut dioyakkan ke ujung senja

Rindukan gelombang saman, menggulung

cakrawala

Hasan sudah silam, diracun

wanita tercinta

Husain gugur, badannya terkoyak-koyak

sebagai syuhada

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline