Futriansyah Lipalda atau yang sering dikenal dengan Futri, Mput, atau Puput adalah seorang anak yang terlahir dari keluarga yang harmonis dan penuh dukungan, dimana Futri terlahir dengan tiga bersaudara dengan mempunyai satu Kakak dan satu Adik. Sejak kecil, Futri memiliki hobi dalam bidang olahraga dan mempunyai impian besar untuk menjadi seorang atlet nasional. Setiap hari disela sela kesibukannya ia bersekolah, Futri selalu bersemangat berlatih di tempat latihan atau sekitar dekat rumahnya.
Harapan dan impian pun mendekat ketika diumumkannya bahwa akan diadakan sebuah lomba drumband tingkat Provinsi Jawa Barat atau disebut juga dengan PORDA XIII yang berlangsung di Bogor pada tahun 2018. Dengan begitu, Futri menjadi sangat gigih dan bersemangat dalam berlatih, hal tersebut didukung oleh keinginan dan motivasi yang dimiliki Futri. "Usia saya masih sangat muda membuat saya memiliki rasa semangat yang masih tinggi sehingga saya berpikir untuk bagaimana cara saya memanfaatkan waktu tersebut untuk menghasilkan hal yang positif sehingga berperngaruh baik pada jenjang karir untuk saya depannya" ujar Futri.
Perjalanan menuju perlombaan pun tidak mudah, banyak dan panjang sekali persiapan yang di tempuh Futri dan rekan rekan satu timnya. Kesulitan yang Futri hadapipun banyak, mulai dari pembagian waktu Antara sekolahnya dengan latihan yang cukup padat pada seusianya. "waktu latihan saya lebih banyak dibanding waktu beristirahat saya "ucap Futri.
Pembagian waktu yang Futri lakukan cukup membantu, dimana ia menyeseuaikan sistuasinya dengan teman teman sekolahnya, disela sela waktu senggang, Futri selalu mengusahakan belajar dengan cara melakukan riview ulang secara mandiri ataupun meminta catetan pelajaran yang tertinggal ketika ia Dispen. Walaupun begitu banyak pengorbanan yang Futri lakukan demi menggapai impiannya ia tetap semangat dalam menjalankan tugas ia sebagai siswi di Sekolahnya ataupun pelatihan yang berlangsung dalam waktu yang berdekatan tersebut.
Pengorbanan Futri membuahkan hasil dimana ia bersama timnya mendapatkan juara dalam perlombaan tersebut. Hal ini bisa terjadi tak terlepas juga dari dukungan orang tua dan keluarga. "selama pelatihan kami ditempatkan di Mess yang sama dengan waktu latihan yang hampir 15 jam dan istirahat yang cukup singkat" ujar Futri. "tetapi disela waktu yang sangat singkat itu keluarga saya menjenguk, memberikan support dengan membawakan makanan dan yang paling penting adalah ketika keluarga saya membantu saya dalam mencover dalam segi pendidikan" ujar kembali Futri.
Dalam kisah Futri ada beberapa hikmah yang bisa ambil adalah tidak ada pengorbanan yang menghianati hasil karena ketika kita bersungguh sungguh kita akan mendapatkan hasil yang memuaskan, hasil yang bagus tergantung pada usaha yang di berikan yang dimana dalam konteks ini, kita sendiri penentu hasil akhir bukan tergantung pada latar belakang orang tua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H