Lihat ke Halaman Asli

Nurhalisah Lisa

Pelajar/mahasiswa

Teori Perkembangan Sosial Yang Dikemukakan Oleh Lev Vygotsky & Jean Piaget

Diperbarui: 21 Oktober 2024   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Teori perkembangan sosial yang dikemukakan oleh Lev Vygotsky dan Jean Piaget merupakan dua teori yang sangat berpengaruh dalam bidang psikologi perkembangan. Meskipun kedua tokoh ini memiliki pendekatan yang berbeda, keduanya memberikan kontribusi besar dalam memahami bagaimana anak-anak berkembang dalam konteks sosial dan kognitif. Berikut ini adalah penjelasan mengenai teori mereka secara rinci.

Teori Perkembangan Sosial Jean Piaget

Jean Piaget, seorang psikolog asal Swiss, dikenal dengan teori perkembangan kognitifnya yang sangat berpengaruh. Meskipun fokus utama Piaget adalah pada bagaimana anak-anak mengembangkan kemampuan kognitif, aspek sosial juga memainkan peran penting dalam teorinya. Piaget memandang perkembangan sebagai suatu proses yang terjadi dalam tahap-tahap yang berurutan, masing-masing dengan karakteristik kognitif yang berbeda. Piaget mengidentifikasi empat tahap perkembangan kognitif, yaitu:

Tahap Sensorimotor (0-2 tahun): Pada tahap ini, anak-anak belajar melalui interaksi langsung dengan dunia fisik di sekitar mereka, seperti menggenggam benda, merasakan tekstur, dan melihat benda bergerak.

Tahap Praoperasional (2-7 tahun): Di tahap ini, anak-anak mulai menggunakan bahasa dan simbol-simbol untuk menggambarkan dunia, tetapi berpikir mereka masih sangat egosentris. Mereka kesulitan untuk memahami perspektif orang lain.

Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun): Anak-anak mulai bisa berpikir secara logis mengenai benda yang ada di sekitar mereka, tetapi masih terikat pada situasi konkret. Mereka bisa melakukan operasi mental seperti klasifikasi dan pengurutan objek.

Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas): Pada tahap ini, anak-anak sudah mampu berpikir secara abstrak dan hipotetik, memungkinkan mereka untuk memecahkan masalah yang lebih kompleks dan berpikir secara logis tentang ide-ide abstrak.

Piaget memandang perkembangan sosial anak sebagai bagian dari proses kognitif. Sebagai contoh, pada tahap praoperasional, anak-anak belum bisa sepenuhnya memahami sudut pandang orang lain, yang berarti mereka cenderung egosentris. Kemampuan untuk berempati dan melihat perspektif orang lain berkembang seiring dengan bertambahnya usia dan kemampuan kognitif mereka.

Piaget juga menekankan pentingnya permainan dalam perkembangan sosial anak. Melalui permainan, anak-anak belajar berinteraksi dengan orang lain, memahami aturan sosial, dan mengembangkan kemampuan untuk berpikir secara abstrak. Misalnya, dalam permainan "berpura-pura," anak-anak belajar peran sosial dan memahami bagaimana orang lain mungkin berpikir dan merasa dalam situasi tertentu.

Teori Perkembangan Sosial Lev Vygotsky

Sementara Piaget fokus pada perkembangan kognitif anak secara individual, Lev Vygotsky, seorang psikolog asal Rusia, lebih menekankan pentingnya konteks sosial dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Vygotsky percaya bahwa perkembangan kognitif anak tidak hanya terjadi dalam pikiran anak itu sendiri, tetapi juga dipengaruhi secara signifikan oleh interaksi sosial dengan orang dewasa dan teman sebaya. Beberapa konsep penting dalam teori Vygotsky adalah zona perkembangan proksimal (ZPD) dan peran bahasa dalam perkembangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline