PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia dari ia lahir sampai dewasa. Pendidikan dapat diperoleh dari lingkungan keluarga maupun dalam lingkup sekolah. Sekolah menjadi tanggung jawab besar atas terciptannya suatu generasi penerus bangsa yang berkualitas. Penerapan bimbingan dan konseling dalam dunia pendidikan juga sangat berpengaruh karena tanpa adanya suatu bimbingan dalam pendidikan maka kita tidak mengetahui permasalahan serta jalan keluarnya seperti apa. Terlebih bimbngan dan konseling di sekolah dasar itu sendiri merupakan suatu proses bantuan kepada peseserta didik dengan memperhatikan kemungkinan dan kesulitan apa yang dialami peserta didik saat mencapai perkembangan yang maksimal, sehingga peserta didik mampu memahami dirinya sendiri, mengarahkan diri dan bertindak sesuai dengan tuntutan maupun lingkungan sekolah, kelarga ataupun lingkungan sehari-hari.
Perkembangan pola pikir peserta didik akan sangat mempengarusi hasil yang dicapai. Pencapaian ini diperoleh dari pemikiran kecerdasan peserta didik serta permasalhan-permasalahan yang ada di lingkungannya yang dapat mempengaruhi konsentrasi peserta didik dalam menerima materi. Dapat dilihat dari beberapa peserta didik yang belum mampu menyeselesaikan tugas dengan tepat, belum mampu menggunakan waktu yang diberikan dengan baik justru malah menunda-nunda tugas yang diberikan oleh pendidik. Hal tersebut menjadi ciri awal dari peserta didik bahwa rendahnya pengelolaan dalam pembagian waktu belajar sehingga mengakibatkan pada prestasi yang dicapai peserta didik. Disini dapat dilihat bahwa pentingnya bimbingan konseling pada setiap peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar maupun mengalami suatu permaslahan yang mengakibatkan terganggunya proses belajarnya.
Latar belakang perlunya bimbingan konseling di sekolah dasar karena adanya kesadaran akan perlunya sistem pengajaran dan pelayanan kependidikan yang berpusat pada layanan untuk peserta didik. Bimbingan konseling perlu diberikan kepada peserta didik karena sebagai individu yang berkembang, karena peserta didik tidak bisa luput dari tekanan atau perkembangan di lingkungannya. Dari beberapa kasus yang menunjukkan rendahnya kemampuan pengelolaan diri dalam belajar, diperlukan layanan bimbingan konseling sebagai bentuk bantuan yang diberikan kepada peserta didik untuk dapat meningkatkan kematangan pada diri untuk belajar dan kemandirian untuk kesuksesan hasil belajar. Kesulitan belajar merupakan problem yang nyaris dialami oleh semua peserta didik. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan yang dialalui sebelum mencapai hasil belajar yang diinginkan
PEMBAHASAN
Sasaran bimbingan konseling yang utama adalah kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar maupun dalam proses perkembangan hidupnya. Menurut Tohiri (2007 : 289), tujuan bimbingan adalah untuk memberikan kepada peserta didik agar mampu memecahkan permasalahan atau kesulitan yang dialami dengan keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Ada dua metode dalam pelayanan bimbingan dan konseling yaitu, metode bimbingan kelompok ( Group Guidance ), dan metode bimbingan individual ( Individual Konseling ). Yang pertama metode bimbingan kelompok (Group Guidance ), cara ini dilakukan untuk memecahkan masalah pada peserta didik dengan kegiatan yang bersifat kelompok. Masalah yang dipecahkan melalui kelompok yaitu yang dirasakan bersama oleh kelompok atau beberapa orang, penyelenggaraan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk membantu mengatasi masalah bersama atau membantu seorang individu memecahkan maslaah dibantu dengan menempatkannya di dalam suatu kelompk tertentu. Beberapa jenis bimbingan kelompok yang dapat biasanya diterapkan dalam metode bimbingan kelopok adalah dengan mengadakan home room, hal ini dilakukan dengan tujuan menciptakan suatu kondisi sekolah atau suatu kelas seperti kondisi dirumah sehingga peserta didik dapat bebas aktif sehingga peserta didik dapat menyuarakan perasaannya seeprti dirumah. Metode bimbingan ini juga dapat direalisasikan dengan mengadakan karya wisata bersama peserta didik yang kemudian dibentuk beberapa kelompok sehingga peserta didikmampu bersosialisai dengan teman yang lain dan dapat mengembangkan jiwa leadernya atau jiwakepemimpinannya atau mampu untuk memudahkan para siswa terbuka akan masalah yang dihadapinya sehingga dapat diselesaikan dengan adanya kelompok yang telah terbentuk.
Yang kedua metode bimbingan individual ( Individual Konseling ), metode ini dilakukan dengan pemberian bantuan secara individual atau langsung bertatap muka dengan klien. Dalam metode bimbingan individual ini terdapat dua macam konseling, yaitu : konseling direktif ( metode mengarahkan ), metode ini lebih mengarahkan kepada klien untuk lebih berusaha menghadapi permasalahan yang sedang di alami. Pemberian konseling yang diambil yakni dengan cara pengarahan dengan jawaban-jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi oleh klien atau peserta didik. Yang terakhir konseling Nondirektif ( metode yang tidak mengarahkan ) metode ini mengarahkan kepada klien untuk bercerita seluas-luasnya tentang masalah yang dihadapi dengan dipancing satu atau dua pertanyaan terlebih dahulu yang kemudian memberikan kesempatan kepada klien untuk bercerita dengan sendirinya. Kemudian diakhir pembimbing tidak memberikan komentar apa pun atau masukkan sekalipun dengan alasan lain pembimbing lebih memberitahukan tentang hambatan-hambatan yang sebenarnya dialami oleh klien tersebut.
Selebihnya penerapan metode-metode ini dapat direalisasikan kepada peserta didik yang ada di sekolah dasar dengan tujuan agar peserta didik mampu mengenali permasalahan yang dialami serta mencari jalan keluar yang terbaik untuk masalah yang dialami peserta didik itu sendiri. Seorang guru bisa menjadi seorang konselor bagi peserta didiknya karena tidak semua peserta didik bisa nyaman dengan guru BK yang ada disekolahnya, dengan kata lain setiap guru harus mengetahui bagaimana dasar-dasar bimbingan konseling di sekolah dasar supaya ketika seorang guru dimintai menjadi pembimbing seorang peserta didik maka guru itu mampu menerapkan bagaimana sikap yang harus di lakukan untuk mengadapi suatu masalah tertentu. Penerapan metode bimbingan konseling di sekolah dasar akan sangat membantu bagi peserta didik itu sendiri maupun bagi guru. Dengan ini peserta didik mampu menemukan jalan keluar dari permasalahan yang dapat mengganggu proses belajar peserta didik itu sendiri.
Seperti contoh ketika ada seorang peserta didik yang menceritakan permasalahan tentang kesulitannya dalam memahami salah satu pelajaran yang ada kepada gurunya, maka seorang guru dapat bertindak dengan menggunakan salah satu dari metode bimbingan konseling yang ada. Semisal menggunakan metode bimbingan konseling kelompok yakni bisa dengan pembentukan beberapa kelompok dalam suatu kelas untuk mengulas materi yang diajarkan ketika guru menjelaskannya. Sehingga peserta didik yang belum paham akan materi yang disampaikan guru dapat menyampaikannya kepada kelompok yang ia dapat kemudian setiap kelompok bisa mencari jalan keluar yakni dengan menjelaskan ulang materi yang belum ia pahami dengan penerapan secara teman dan teman. Sehingga lebih mudah untuk peserta didik mengapresiasikan dirinya tentang permasalahan yang dialami. Serta dapat memberi dampak postif bagi peserta didik karena mereka dilatih untuk bersosialisasi dengan sesama peserta didik yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H