Lihat ke Halaman Asli

nurhalifah

Mahasiswa

Teori Empati martin hoffman

Diperbarui: 17 Januari 2025   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Empati Martin Hoffman

Martin Hoffman, seorang psikolog perkembangan, mengembangkan teori empati yang menekankan bagaimana kemampuan empati berkembang sepanjang kehidupan manusia. Hoffman mendefinisikan empati sebagai kemampuan seseorang untuk merasakan atau memahami emosi orang lain, yang dapat memotivasi perilaku prososial, seperti membantu atau peduli terhadap orang lain.

Teorinya menjelaskan bahwa empati bukanlah kemampuan bawaan yang sepenuhnya matang sejak lahir, melainkan berkembang secara bertahap melalui interaksi sosial, pengalaman, dan pematangan kognitif. Hoffman juga menggambarkan empati sebagai komponen penting dalam pembentukan moralitas individu.

---

Prinsip Utama Teori Empati Hoffman

1. Empati sebagai Proses Perkembangan:

Empati berkembang seiring bertambahnya usia, melibatkan komponen afektif (perasaan) dan kognitif (pemahaman).

Kemampuan ini dipengaruhi oleh kematangan emosi, perkembangan kognitif, dan pengalaman sosial.

2. Motivasi Prososial:

Empati mendorong individu untuk bertindak membantu orang lain.

Perasaan empatik sering kali memotivasi perilaku moral yang mendukung kesejahteraan sosial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline