Lihat ke Halaman Asli

Nurhaidah

Pelajar/mahasiswa universitas Muhammadiyah Mataram

Peran lingkungan dan budaya dalam perkembangan sosial emosional

Diperbarui: 19 Januari 2025   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Peran Lingkungan dan Budaya dalam Perkembangan Sosial Emosional

Perkembangan sosial emosional adalah proses di mana individu belajar mengenali, memahami, dan mengelola emosi mereka, serta membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan dan budaya. Lingkungan dan budaya memainkan peran penting dalam membentuk pola interaksi sosial, nilai-nilai, dan cara individu mengekspresikan serta mengelola emosi mereka.

Pengaruh Lingkungan dalam Perkembangan Sosial Emosional

Lingkungan di mana individu tumbuh, termasuk keluarga, sekolah, dan komunitas, memiliki dampak besar pada perkembangan sosial emosional. Faktor-faktor berikut menggambarkan bagaimana lingkungan memengaruhi aspek ini:

1. Peran Keluarga

Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama yang membentuk perkembangan sosial emosional seorang anak. Pengasuhan yang responsif, penuh kasih sayang, dan konsisten membantu anak merasa aman dan mendukung perkembangan kelekatan yang sehat. Hubungan yang hangat dengan pengasuh membantu anak belajar mengenali emosi, memahami perspektif orang lain, dan membangun kepercayaan diri.

Sebaliknya, lingkungan keluarga yang penuh konflik, kekerasan, atau pengabaian dapat menghambat perkembangan sosial emosional anak. Anak-anak dari lingkungan ini mungkin menghadapi kesulitan dalam mengelola emosi mereka, mempercayai orang lain, atau membentuk hubungan yang sehat.

2. Lingkungan Sekolah.

Sekolah adalah lingkungan kedua yang berpengaruh besar pada perkembangan sosial emosional. Guru, teman sebaya, dan pengalaman belajar memainkan peran penting dalam membantu anak mengembangkan keterampilan sosial, seperti bekerja sama, menyelesaikan konflik, dan menghormati perbedaan.

Program pendidikan sosial emosional di sekolah dapat mempercepat kemampuan anak dalam mengelola emosi, membangun empati, dan meningkatkan kompetensi sosial. Misalnya, kegiatan kelompok yang melibatkan kerja sama atau diskusi tentang bagaimana menghadapi situasi sulit dapat membantu anak belajar tentang hubungan interpersonal.

3. Komunitas dan Media.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline