Teori Attachment adalah konsep psikologis yang menjelaskan tentang hubungan emosional yang kuat antara bayi dan pengasuhnya, biasanya ibu.
Teori keterikatan yang dikemukakan oleh Mary Ainsworth menjelaskan tentang gaya keterikatan anak-anak pada pengasuh mereka. Teori ini menyatakan bahwa interaksi awal antara bayi dan pengasuh utama mereka akan membentuk perkembangan emosional dan sosial anak.
Teori keterikatan Mary Ainsworth didasarkan pada eksperimen "Situasi Aneh". Eksperimen ini dilakukan untuk menguji keterikatan antara ibu dan anak dalam lingkungan yang tidak dikenal.
Hasil dari eksperimen tersebut, Ainsworth mengidentifikasi tiga gaya keterikatan, yaitu: Aman (tipe B), Tidak aman-menghindar (tipe A), Tidak aman-ambivalen/menolak (tipe C).
Gaya keterikatan ini merupakan hasil interaksi awal dengan ibu. Gaya keterikatan ini dapat memengaruhi perilaku, masalah emosional, dan perspektif tentang hubungan dan keterikatan di kemudian hari.
Ainsworth berpendapat bahwa kualitas hubungan ini sangat penting bagi perkembangan sosial dan emosional anak di masa depan.
Ciri-ciri Attachment:
* Keterikatan Aman (Secure Attachment): Bayi merasa nyaman dengan kehadiran pengasuh, tetapi juga mampu menjelajahi lingkungan sekitar. Jika terpisah dari pengasuh, bayi akan merasa sedih, tetapi akan merasa tenang setelah bertemu kembali.
* Keterikatan Cemas-Ambivalen (Anxious-Ambivalent Attachment): Bayi sangat bergantung pada pengasuh dan sulit untuk dihibur saat terpisah. Ketika bertemu kembali, bayi mungkin akan menunjukkan perilaku menempel dan menolak dilepaskan.
* Keterikatan Menghindari (Avoidant Attachment): Bayi tampak tidak peduli dengan kehadiran atau kepergian pengasuh. Mereka cenderung menghindari kontak fisik dan emosional.
Dampak Attachment: