Sebuah kisah cinta yang dimulai dari nol seringkali menjadi saksi perjalanan panjang hubungan romantis. Namun, ketika salah satu pasangan mengalami perubahan signifikan dalam hidupnya, bagaimana dinamika hubungan tersebut bertahan menjadi tanda tanya besar. Hal ini menjadi sorotan saat seorang wanita mengungkapkan kekecewaannya saat pasangannya berubah setelah mendapatkan pekerjaan, meninggalkannya dengan pertanyaan, apakah kesetiaan hanya sekadar janji kosong?
Miftah Husniah menceritakan bahwa ia dan pasangannya telah melalui banyak hal bersama-sama. Mereka berdua membangun hubungan mereka dari awal, saling mendukung dan melewati berbagai rintangan. Namun, ketika pasangannya akhirnya mendapatkan pekerjaan yang diimpikan, segalanya berubah.
"Kami kemana-mana pasti pake uang aku, tapi aku pikir tidak apa-apa nanti kalo dia udah kerja pasti keluarnya pakai uang dia"Ungkapnya
"Dia minta dimasakin aku masakin, walaupun uangku gk ada, aku pengen foto kayak orang-orang tidak apa-apa pakai uang ku yang penting ke inginan aku terpenuhi" Ungkap nya kembali
Selama 6 bulan Miftah Husniah menemani pria tersebut dengan segala kebutuhan yang selalu memakai pengeluaran Miftah.
Kekecewaan Miftah Husniah ini menjadi pertanyaan bagi banyak orang, apakah kesetiaan dan janji dalam hubungan hanya sebatas kata-kata kosong? Banyak yang bertanya-tanya apakah pasangan yang begitu mudah berubah saat mendapatkan kesuksesan memang tidak tulus dalam cintanya.
Salah satu netizen menanggapi curhatan Miftah di akun media sosialnya.
"Ternyata aku gak sendirian, bahkan aku sampe 2 tahun kayak gini wkwk" Tulis akun @Ariesss
Namun, beberapa pendapat mengatakan bahwa perubahan pasangan setelah mendapatkan pekerjaan seringkali bukanlah tanda kurangnya kesetiaan atau cinta, tetapi lebih kepada tekanan dan tanggung jawab baru yang mereka hadapi. "Ketika seseorang memasuki dunia kerja, prioritas hidupnya bisa berubah. Itu bukan berarti mereka tidak mencintai pasangannya lagi, tetapi lebih kepada menyesuaikan diri dengan perubahan baru dalam kehidupan," jelas seorang psikolog.
Dalam menghadapi perubahan dalam hubungan romantis, komunikasi yang terbuka dan saling pengertian menjadi kunci utama. Pasangan perlu berbicara secara jujur tentang perasaan dan kekhawatiran mereka, serta mencari solusi bersama untuk memperkuat hubungan mereka.