[caption id="attachment_156471" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]
Pernah bergabung dalam suatu milis, Pembaca? Saya yakin, sebagian besar Anda pasti pernah atau sedang mengikuti sebuah (atau bahkan beberapa) milis. Entah itu milis umum, milis yang membahas bidang ilmu tertentu, milis agama, hobi, organinsasi, ataupun yang lainnya.
Menurut situs Wikipedia, milis (bahasa Inggris: mailing list) adalah grup diskusi di Internet di mana setiap orang bisa berlangganan dan berikutserta di dalamnya. Anggota milis dapat membaca surat dari orang lain dan kemudian mengirimkan balasannya. Secara sederhana, milis adalah sebuah daftar alamat surat elektronik yang mempunyai kesukaan/kepentingan yang sama. Saat seseorang mengirimkan surat yang kemudian dikirimkan ke semua orang yang terdapat di dalam daftar, penerima pesan memiliki kebebasan untuk membalas topik diskusi tersebut atau tidak. Setiap kali ada orang membalas sebuah surat, surat tersebut disalurkan ke setiap kotak surat masing-masing orang yang terdapat di dalam daftar. Semua proses ini diatur oleh sebuah program yang dinamakan Mailing List Manager (MLM's) atau Mail Servers. Ada interest tertentu yang melatari kita mengikuti sebuah milis. Saat ini saya tak hendak membincangkan mengenai milis apa kesukaan Anda itu. Saya hanya ingin menyampaikan hal ringan yang kadang luput dari perhatian kita. Mungkin Anda pernah merasa terganggu pada email balasan atas sebuah topik di milis? Apalagi jika komentarnya OOT alias out of topic, melenceng jauh di luar topik pembicaraan. Yang menyebalkan, komentarnya hanya sedikit, namun 'ekor'nya panjang minta ampun. Maksudnya, ia hanya mengomentari bagian tertentu dari topik itu, dengan menyertakan semua batang tubuh email aslinya. Lebih parahnya lagi, kemudian komentar balasan bersahut-sahutan dengan tidak menghapus email sebelumnya. Akibatnya, replay atas replay bertumpuk hingga panjang. Ketahuilah, dengan tidak menghapus bagian email yang tidak ada urgensinya dikomentari, sesungguhnya kita telah melakukan pemborosan. Terlebih ketika kita membalas dari balasannya balasan anggota milis yang lain, yang semuanya menyertakan batang tubuh email awal beserta balasan sebelumnya, maka semakin besar pemakaian bandwith kita, yang sejatinya itu tidak diperlukan. "Bandwidth dalam ilmu komputer adalah suatu penghitungan konsumsi data yang tersedia pada suatu telekomunikasi. Dihitung dalam satuan bits per seconds (bit per detik)." (Wikipedia). Ini bisa saya analogikan dengan pembuluh darah kita. Bandwith adalah 'pembuluh darah'-nya sedangkan lalu lintas data kita adalah 'darah'nya. Jika semua anggota milis berperilaku boros seperti itu, maka 'pembuluh darah' yang seharusnya cukup lancar dilewati 'darah' kita, menjadi 'sesak' oleh 'kolesterol-kolesterol' yang tidak bermanfaat itu. Akibatnya, jelas sangat menyiksa bagi anggota milis yang 'pembuluh darah'-nya sempit. Mungkin Anda yang dianugerahi 'pembuluh darah' berkapasitas besar tidak merasakan hal ini. Mari kita berhitung, jika satu ketukan papan ketik kita alias satu karakter sama dengan satu bit data, maka rata-rata email yang memuat 500 karakter itu identik dengan 500 bit (anggap saja 0,5 Kb data). Jika ada 10 orang saja me-replay-nya, maka jumlah arus datanya menjadi 5000 bit atau setara dengan 5 Kb. Bayangkan, jika ada jutaan miliser pemboros, maka berapa Tera bit data yang mubadzir? Padahal agar suatu komputer dapat bekerja, pastinya membutuhkan energi. Demikian juga aktivitas berinternet kita, pasti membutuhkan energi. Saya belum tahu, berapa angka pasti kebutuhan energi ini. Yang jelas, jika ilustrasi di atas kita gandakan dengan faktor pengali yang berupa: jumlah miliser yang online dan jumlah postingan per detik, di seluruh dunia, maka kita akan tercengang dibuatnya. Gamblangnya, jika kita ingin mengomentari bagian A pada email teman kita, maka hapuslah bagian B, C, D dan seterusnya yang tidak perlu. Atau bila boleh saya menyarankan, sebaiknya ketika hendak me-replay sebuah topik, hapuslah semua teks yang muncul pada jendela replay Anda. Sehingga hal ini akan menghemat pemakaian bandwith kita. Atau bisa saya sodori tips ini: klik [reply], tekan [Ctrl+A], tekan [del], lantas tulislah balasan itu... Selamat ber-milis-ria, dan mari berhemat! [tersedia juga di: http://nurhadipekalongan.blogspot.com/]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H