Lihat ke Halaman Asli

Nur Habibah

Mencoba mulai menularkan literasi dalam kegiatan sehari-hari menulis

Malam Telah Larut

Diperbarui: 25 Juli 2024   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam telah larut dalam pelukan gelap,
Bintang-bintang bersinar lembut, lembayung kabut,
Di bawah selimut malam, rahasia tertutup rapat,
Hening dan tenang, dunia seolah terhenti sejenak.

Rembulan memancarkan sinar lembut,
Menerangi malam yang dingin dan penuh rindu,
Di bawah langit yang penuh harapan,
Kita merenung, membiarkan mimpi-mimpi bertautan.

Waktu berputar dalam irama yang lembut,
Menyusuri lorong malam yang syahdu dan membiru,
Dalam kesunyian, setiap detik terasa panjang,
Malam yang larut, mengundang pikiran untuk berkelana.

Di dalam gelap, cahaya kecil menjadi teman,
Menemani langkah hati yang teraba,
Di malam yang larut, kita mendengar bisikan,
Kisah dan doa yang terucap dalam jiwa.

Saat malam larut, keheningan mendalam,
Menjadi cermin untuk refleksi dan harapan,
Mengungkap rahasia yang terpendam dalam kalam,
Di bawah selimut malam yang penuh keindahan.

Malam telah larut, namun harapan tak padam,
Dalam ketenangan, kita mencari jawaban,
Dan di ujung malam, sebelum fajar menyapa,
Kita memulai perjalanan baru dengan jiwa yang penuh asa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline