Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini

Diperbarui: 13 November 2022   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk mendapatkan data agar pendidik mengetahui sejauh mana peserta didik paham akan pelajaran yang telah pendidik berikan. Selain itu evaluasi pembelajaran juga dapat digunakan sebagai bahan perbaikan agar peserta didik dapat belajar dengan lebih maksimal.

Penilaian/evaluasi pada anak usia dini berbeda dengan model penilaian pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Penilaian pada anak usia dini menurut Iswantiningtyas dan Wulansari dilakukan dengan mengadakan suatu pengamatan, pencatatan dan dokumentasi tentang kegiatan anak. Penilaian tidak hanya digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu program, akan tetapi untuk memantau kemajuan dan perkembangan anak. Pelaksanaan penilaian pada anak usia dini dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan sehingga kemajuan belajar dan perkembangannya dapat diketahui. (wulansari, 2018:199)

Dedi wahyudi mengatakan bahwa Kegiatan evaluasi memiliki manfaat yang besar dalam dunia pendidikan, begitu juga dalam kegiatan pembelajaran. Sebab, melalui evaluasi dapat diketahui hasil dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan dari hasil tersebut dapat ditentukan tindak lanjut yang akan dilakukan. Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa. (Wahyudi, 2016:247) maka dari itu, pendidik harus bisa memahami beberapa aspek-aspek evaluasi pembelajaran anak sesuai dengan usia anak didik.

Dalam evaluasi pembelajaran anak usia dini terdapat 6 aspek perkembangan yaitu sebagai berikut :

  • Aspek perkembangan fisik motoric, dalam perkembangan fisik motoric terbagi menjadi dua yaitu perkembangan motoric halus seperti meronce, dan perkembangan motoric kasar seperti merangkak dibawah rintangan.
  • Aspek perkembangan Bahasa, perkembangan Bahasa anak bisa pendidik nilai dengan bagaimana anak merespon beberapa percakapan yang pendidik berikan.
  • Aspek perkembangan seni, perkembangan seni anak dapat dilihat dengan sejauh mana kreatifitas yang dimiliki oleh anak didik.
  • Aspek perkembangan nilai agama dan moral, perkembangan nilai agama dan moral bisa pendidik lakukan dengan pembiasaan dan juga penugasan hafalan.
  • Aspek perkembangan kognitif, perkembangan kognitif dapat pendidik nilai salah satunya dengan melihat sejauh mana anak didik mengenal bilangan.
  • Aspek perkembangan sosial emosional, salah satu perkembangan sosial emosional yang dapat pendidik nilai dari bagaimana ia bersosialisasi dengan teman sebayanya.

Ada banyak cara untuk mengembangkan perkembangan anak usia dini, sebagai pendidik seharusnya kreatif dalam mengembangkan 6 aspek perkembangan anak usia dini agar anak didik tidak merasa bosan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Selain itu, terdapat empat focus evaluasi untuk pembelajaran anak usia dini. Yaitu sebagai berikut :

  • Evaluasi perencanaan, bertujuan untuk merefleksi kegiatan yang sudah berlangsung dan mencari solusi dari kekurangan yang ditemui.
  • Evaluasi pelaksanaan, bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar.
  • Evaluasi media, bertujuan untuk memastikan bahwa media pembelajaran yang digunakan dapat memenuhi fungsi dan tujuan pembelajaran.
  • Evaluasi perkembangan anak, bertujuan untuk mengetahui capaian yang telah ditetapkan oleh pendidik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline