Lihat ke Halaman Asli

Nur Fitriyani

Mahasiswa Aqidah Dan Filsafat Islam. UINSU

Amalan-amalan Hati dan Cara Mengobati Hati yang Mati

Diperbarui: 9 Juni 2021   07:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara Mengobati Hati yang Mati. | pexels

Amalan-amalan hati dan cara mengobati hati yang mati

Hati diibaratkan raja, sedang aggota badan adalah prajuritnya. Bila rajanya baik, maka akan baik pula urusan para prajuritnya. Bila buruk, maka demikian pula urusan para prajuritnya. Oleh sebab itu, dalam Islam amalan hati memiliki kedudukan yang agung. 

Bisa dikatakan, pahala dari amalan hati lebih besar daripada amalan badan. Sebagaimana dosa hati lebih besar daripada dosa badan. Oleh karena itu kita dapati; dosa kufur dan kemunafikan lebih besar daripada dosa zina, riba, minum khamr, judi dst.

Hati adalah standar kebaikan amalan badan. Ia ibarat pemimpin bagi badan. Baiknya hati akan berpengaruh pada baiknya amalan badan. Dan buruknya hati akan berpengaruh pada buruknya amalan badan. Rasulullah shallahu'alaihi wasallam bersabda:

"Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik, seluruh tubuh baik. Jika ia rusak, seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah (segumpal daging) itu ialah hati.." (HR. Muslim).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menegaskan:

"Amalan badan tidak akan diterima tanpa perantara amalan hati. Karena hati adalah raja, sedangkan anggota badan ibarat prajuritnya. Bila Sang Raja buruk, maka akan buruk pula seluruh prajuritnya. " (Majmu' Al Fatawa, 11/208).

Baca juga: Kisah Taubatnya Nabi Adam A.S dan Sisi Destruktif Manusia

Begitu pula kita mengenal bahwa agama ini memiliki tiga tingkatan: Islam, kemudian di atasnya ada Iman, kemudian di atasnya lagi ihsan. Dua tingkatan diantaranya; yaitu iman dan ihsan, adalah berkaitan dengan amalan hati. Yang mana dua hal ini berada di atas derajat Islam yang pengertiannya adalah amalan badan. Karena Islam bila disebutkan bersamaan dengan Iman, maka masing-masing memiliki pengertian berbeda. Yaitu Islam adalah amalan badan, sedang Iman adalah amalan hati.

Kemudian bukti selanjutnya bahwa amalan hati lebih besar nilainya daripada amalan badan adalah, pokok-pokok atau pondasi agama ini ada pada amalan hati. Seperti cinta kepada Allah dan RasulNya, tawakkal, rojaa' (rasa harap), khosyah (rasa takut disertai ilmu), ikhlas, sabar, syukur. (Lihat: Majmu' Al Fatawa: 5/10)

Meski sudah kami paparkan, bahwa amalan hati memiliki kedudukan lebih tinggi dari amalan badan, namun bukan berarti kemudian kita anggap remeh pengaruh daripada amalan badan. Karena baiknya amalan badan seseorang adalah bukti bersihnya hati dan sempurnanya iman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline