Dia manusia yang sering tak dianggap kehadirannya,
Dia manusia yang tak memiliki tempat bernaung,
Dia manusia yang sering tak dihargai,
Dia manusia yang tak peduli dengan hingar-bingar politik masyarakat.
Caci maki menjadi santapan setiap hari.
Sosialisasi tak ada dalam kamus diri.
Gelak tawa menghiasi telinga kala tersakiti.
Dianggap memiliki dunia sendiri.
Argumentasinya tak ada yang mengacuhkan.
Belas kasih dibutuhkan hanya demi melepas dahaga.
Belum lagi perlakuan kasar dari manusia yang tak punya simpati.
Bukannya pembelaan yang di dapati, Namun malah dihakimi.
Dialah manusia yang disematkan gelar kehormatan "Tak waras"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H